“Artinya tidak harus juga ada kondisi-kondisi tadi (pelaku tawuran atau kenakalan remaja) , tapi anaknya berkenan, orang tuanya berkenan, anaknya bersedia untuk mengikuti kegiatan ini, kita persilakan,” kata Supian.

Menurut Supian, mereka tak bisa memaksa anak ikut pendidikan di barak militer jika orang tuanya tak berkenan. “Itu menjadi haknya orang tua,” kata dia. Menurut Supian, anak-anak yang ikut dalam pendidikan di barak militer ini adalah mereka yang benar-benar mendapat persetujuan dari orang tua.

Ia mengatakan akan melakukan evaluasi setelah gelombang pertama ini selesai. “Apakah nanti kami mengakomodir yang sisanya atau seperti apa,” kata dia.

Supian pun akan melihat di anggaran perubahan untuk membuat kegiatan yang sama, namun program pendidikan di barak militer tergantung pada tempat.