“Sebenarnya ini sudah berlangsung dari dua tahun lalu, dimana Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi negeri berbadan hukum di Indonesia. Kita diminta untuk bisa berdampak, apa yang kita lakukan supaya Unhas itu berdampak tentunya selain mencetak sarjana kita juga memanfaatkan infrastruktur, sumber daya manusia dan potensi-potensi yang kita punya agar bangsa ini lebih baik ke depannya,”jelasnya.

“Sekarang yang menjadi konsen itu kan, kita harus mencapai Indonesia emas tahun 2045. Sehingga harus banyak investasi yang masuk terutama pengelolaan sumber daya alam. Kalau ini tidak dikendalikan maka, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan. Kita berharap pada 2045 investasi masuk tapi lingkungannya tetat terjaga. Itulah yang menginspirasi Unhas mengadakan awards ini,”pungkasnya.

Sementara itu Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa (JJ) menambahkan, selama ini sering diabaikan inovasi-inovasi teknologi yang berbasis lingkungan.

“Selama ini seolah-olah itu kita abaikan semua. Hanya rupiah saja yang penting, ini harus kita ubah karena Indonesia ini harus menjadi contoh dunia bagaimana memelihara bumi,”ucap Prof JJ.

“Walau pun kita usahakan penguatan ekonomi penting untuk kesejahteraan, namun kita harus sadar bahwa kita bagian dari bumi ini. Manusia itu bagian dari pohon-pohon ini, tapi manusia kadang lupa itu, bahwa kita selalu menganggap dia alam maka kita merusaknya,”lanjutnya.

Prof JJ berharap teknologi-teknologi apapun itu yang berkaitan dengan inovasi ramah lingkungan harus dikembangkan dan diapresiasi.

“Apapun itu teknologinya kita harus mengapresiasi. Ini motivasinya bukan untuk mendapatkan hadiah saja tapi lebih pada gerakan moral untuk menyadari bahwa kita dari alam,”pungkas Prof JJ. []