Makassar, ERANASIONAL.COM – Universitas Hasanuddin (Unhas) Launching Innovation Teknology for Social and Environmental Awards (InTechSEA) 2025, Selasa 10 Juni 2025 di Hotel Unhas.

Wakil rektor IV bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, Prof Adi Maulana mengatakan, award ini untuk melihat bagimana bentuk kepedulian satu instansi, BUMN, Perusahaan bahkan kampus tingkat kepeduliannya terhadap pengelolaan lingkungan dan sosial.

“Unhas punya banyak infrastruktur dan sumber daya manusia. Awards ini akan menjadi salah satu cerminan atau referensi di Indonesia tentang bagaimana menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, pembangunan dengan lingkungan,”ujar Prof Maulana di Hotel Unhas, Selasa 10 Juni 2025.

Saat ini kata Prof Maulana, pengelolaan sumber daya alam seperti Nikel dan Kelautan kadang kala tidak mengindahkan atau mempedulikan tentang aspek lingkungan.

“Kita harapkan dengan adanya awards ini, maka komitmen-komitmen dari pemerintahan, BUMN, perusahaan, instansi-instansi, baik itu di pemerintah pusat maupun daerah bisa lebih memperbaharui komitmennya dengan mengikuti awards ini,”jelasnya.

Dia menambahkan, ada beberapa kriteria-kriteria untuk perusahaan akan di nilai, mereka akan mengisi portofolio dan akan diberikan awards.

Awards ini kata Prof Maulana, bisa menjadi klaim bagi perusahaan, sejauh mana portofolio mereka bisa memenuhi kriteria-kriteria apa yang disebut Sustainable Development Goals.

“Awards ini akan di back up full oleh pemerintah Sulawesi Selatan. Ada pusat pengendalian lingkungan hidup wilayah Sulawesi dan Maluku. Nanti kita akan bekerja sama untuk membuat kriteria-kriteria yang ada, sehingga awards ini bisa lebih bergensi lagi,”beber Prof Maulana.

“Kita sinergi dengan mitra dari Kementerian, paerusahaan-perusahaan, nantinya kriteria-kriterianya itu betul-betul mencerminkan komitmen-komitmen dari instansi bagaimana kepeduliannya terhadap sosial dan lingkungan hidup,”imbuhnya.

Prof Maulana menepis isu diadakannya awards ini karena viralnya terkait kerusakan akibat pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat.