Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Permasalahan sampah bukan hanya isu lingkungan semata, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Pekalongan, Tubagus Surur dalam Forum Group Discussion (FGD) tentang “Potensi Kerawanan di Masyarakat Akibat Sampah” bertempat di Aula Kecamatan Pekalongan Utara, Senin (28/7/2025).
Tubagus menekankan, bahwa FGD ini bertujuan untuk mengurai persoalan sampah secara bersama-sama dan membangun kekuatan kolektif masyarakat dalam menghadapinya.
“Sampah ini bisa jadi booming dan menjadi isu nasional, seperti yang terjadi menjelang lebaran kemarin. Rasulullah SAW, bersabda bahwa orang muslim itu ibarat satu bangunan yang saling menguatkan. Maka, kita pun harus saling menguatkan dalam menghadapi persoalan ini,” katanya.

Menurutnya, sampah bukan semata-mata barang atau benda yang dirasa sudah tidak kita perlukan lagi lalu dibuang. Akan tetapi, kita juga harus mempelajari dan menemukan nilai serta fungsi sampah itu secara maksimal.
“Untuk itu, persoalan sampah perlu kita bicarakan dan diselesaikan secara musyawarah terutama pada FGD ini agar tidak menimbulkan prasangka buruk (su’udzon) di masyarakat. Kita perlu masukan atau pendapat dari warga, khususnya warga Kecamatan Pekalongan Utara,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Adityo, menyampaikan bahwa mencintai kota berarti juga merawatnya termasuk dalam hal penanganan sampah.
Ia mengapresiasi peran aktif masyarakat Pekalongan Utara yang telah berkontribusi dalam mengurangi permasalahan sampah di wilayahnya.
“FGD ini menjadi instrumen bagi pemerintah untuk memahami perspektif masyarakat terkait persoalan sampah. Kami bersyukur kondisi wilayah Pekalongan Utara sudah lebih baik, dan ini tidak lepas dari kepedulian warganya,” kata Wismo.
Sebagai langkah konkret, pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan tiga Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) baru berkapasitas besar.
TPS3R tersebut direncanakan berada di Rusunawa Panjang Baru, eks pasar darurat Padukuhan Kraton, dan Jalan Labuhan di Degayu. Sementara itu, TPS3R di Rusunawa Krapyak telah berjalan dan dilengkapi dengan incinerator.
“Ini adalah bentuk mitigasi kami untuk mencegah potensi gejolak atau polemik yang bisa muncul akibat permasalahan sampah. Kata kuncinya adalah cinta, memiliki, dan merawat. Bila kita semua mencintai Kota Pekalongan, maka persoalan sampah ini pun bisa kita selesaikan bersama,” ujarnya.
FGD ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya sinergi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan aman dari potensi kerawanan sosial akibat sampah.
FGD ini digelar oleh FKDM bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan yang dihadiri oleh oleh tokoh masyarakat Kecamatan Pekalongan Utara.
Turut hadir sebagai narasumber yakni, Camat Pekalongan Utara, Wismo Adityo dan Kepala Kesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman. (em-aha)
Tinggalkan Balasan