Luwu, ERANASIONAL.COM – Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Anak Adat Ranteballa, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, menutup total jalan menuju PT. Masmindo Dwi Area (MDA), Jumat (8/8/2025).
Penutupan jalan ini dilakukan karena Aliansi Anak Adat Ranteballa menilai PT. Masmindo belum memenuhi kesepakatan yang telah dilakukan pada tanggal 26 Juni 2025 lalu.
“Aksi kita ini menuntut PT. Masmindo untuk mentaati kesepakatan yang dilakukan pada tanggal 26 Juni lalu,” kata penanggungjawab aksi yang juga selaku Pemangku Adat Parengnge Sikapa-Ranteballa, Wartawan Pasande.
Di dalam kesepakatan itu, lanjut Wartawan Pasande, ada dua kesepakatan yang dibangun yakni, terkait pembayaran lahan warga dan perekrutan tenaga kerja.
“Banyak tanah yang sudah dilakukan pembayaran kompensasi oleh PT. Masmindo, itu diduga kuat palsu. Tidak berdasar data kepemilikan tanah tahun 1995-1996,” katanya.
Selain itu, kata Wartawan Pasande, pihak perusahaan selama ini tidak mengakomodir para pemuda masyarakat adat dalam perekrutan tenaga kerja.
“Banyak anak-anak muda di sini yang tidak diberdayakan oleh perusahaan. Padahal mereka ini adalah benar-benar warga lokal, tapi yang diberdayakan malah orang dari luar,” jelasnya.
Aliansi Anak Adat Ranteballa, lanjutnya, juga menuntut kepada perusahaan untuk memecat karyawan yang dinilai menjadi mafia tenaga kerja di PT. Masmindo.
“Coba diperiksa datanya, kebanyakan yang direkrut hanya bermodal surat keterangan domisili dan banyak yang bukan merupakan turunan dari Desa Ranteballa,” sebutnya.
Sekira 1 jam aksi menutup jalan, akhirnya pihak PT. Masmindo mendatangi para pendemo dan siap melakukan negosiasi dengan massa aksi.
Di hadapan massa aksi, pihak PT. Masmindo mengatakan terkait aksi hari ini, pihaknya menyebut ada komunikasi yang terputus dan berjanji menyelesaikan persoalan ini.
“Kami siap menerima para perwakilan dari Aliansi Anak Adat Ranteballa, untuk mendiskusikan detail dari apa yang akan kita sepakati,” kata CDA Manager PT. Masmindo, Deamone Yusuf.
Usai pertemuan yang digelar sekira 2 jam, akhirnya PT. Masmindo dengan perwakilan Aliansi Anak Adat Ranteballa menemukan kesepakatan.
“Kita tadi telah bertemu dan telah menemui kesepakatan dengan pihak PT. Masmindo, tinggal realisasinya yang kita tunggu,” kata salah satu perwakilan Anak Adat Ranteballa, Putra Rante.
Putra menyebut, pihaknya akan sabar menunggu realisasi kesepakatan yang telah dibangun dengan PT. Masmindo.
“Tapi catatannya, kita tidak mau lagi seperti beberapa waktu lalu di mana realsisasi yang kita tunggu tidak kunjung terlaksana. Kami sabar, tapi kalau ternyata kesepakatan itu dilanggar, maka kami akan betul-betul akan menutup jalan ini secara permanen,” tegasnya.
Akibat aksi yang dimulai sekira pukul 13.00 Wita ini, sejumlah kendaraan yang akan masuk maupun akan keluar dari PT. Masmindo, itu tertahan.
Sejumlah karyawan PT. Masmindo yang akan berangkat bekerja maupun yang ingin pulang, juga tidak diperbolehkan masuk ke area tambang PT. Masmindo.
Pagar yang memalang jalan akhirnya dibuka sekira pukul 18.00 Wita, seusai kedua belah pihak menemui kesepakatan.
Aksi yang berlangsung damai ini, turut mendapat pengamanan dari pihak aparat Koramil Belopa dan Polres Luwu. []
Tinggalkan Balasan