Pangkep, ERANASIONAL.COM – Nelayan di Kabupaten Pangkep yang hilang saat melaut hingga saat ini belum ditemukan.
Nelayan bernama Rako (45) itu merupakan warga Kampung Pasui, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Pangkep.
Ia pergi melaut seorang diri pada Minggu (21/9) sore sekitar pukul 15.00 Wita di perairan Pulau Balancadi, Kecamatan Liukang Tupabiring.
Menurut Komandan Tim Pencarian SAR Gabungan Pangkep, Mukti Ali, pencarian pada Senin (22/9) dimulai sejak pagi dengan melibatkan puluhan personel gabungan.
“Sejak pukul 08.00 Wita kami mengerahkan dua perahu karet milik BPBD Pangkep dan Basarnas, serta sejumlah kapal nelayan yang juga ikut membantu. Penyisiran dilakukan dari Dermaga Toli-toli hingga ke sekitar Pulau Balancadi. Namun hingga sore, tanda-tanda keberadaan korban masih nihil,” ucapnya, Rabu (23/9) pagi.
Dia menambahkan,okus pencarian ke titik dugaan korban hilang, yakni lokasi ditemukannya kapal korban oleh nelayan setempat.
“Pencarian kita fokuskan di sekitar Pulau Balancadi, sesuai titik ditemukannya kapal korban. Namun hasilnya masih nihil,”tuturnya.
Sebagai informasih, sekitar 35 personel terlibat dalam operasi pencarian, terdiri dari Basarnas Makassar, BPBD Pangkep, TNI-Polri, serta potensi SAR dan keluarga korban.
Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Sapanang, Kabupaten Pangkep, mendadak heboh, setelah seorang nelayan, Rako (45), dilaporkan hilang.
Yang mencemaskan, kapalnya ditemukan dalam kondisi mesin masih hidup dan berputar-putar tak tentu arah di tengah lautan, tanpa seorang pun di atasnya.
Peristiwa ini terungkap, Minggu (21/9/2025) sore, ketika seorang nelayan lain, Abd Samad, melihat kapal tersebut terombang-ambing di perairan sekitar Pulau Balang Caddi.
Ia melaporkan penemuannya itu, menyatakan kapal itu tidak memiliki nahkoda.
Sekretaris BPBD Pangkep, Arsyad, mengonfirmasi laporan pertama diterima dari Kepala Desa Bulucindea. “Setelah diverifikasi, kapal yang ditemukan tanpa awak itu ternyata milik Rako,” jelas Arsyad.
Menurut keterangan keluarga, Rako telah berangkat sendirian dari dermaga Kampung Biringkassi sejak pukul 06.00 Wita pagi hari itu untuk melaut di perairan Mattiro Bintang.
Saat ditemukan, kapal masih dalam kondisi lengkap dengan hasil tangkapan ikan dan perlengkapan makan korban, yang semakin menambah tanda tanya atas hilangnya Rako.
Kapal tersebut telah berhasil dievakuasi ke dermaga Biringkassi. Pencarian segera diluncurkan oleh BPBD Pangkep bersama Basarnas Makassar yang dijadwalkan melakukan penyisiran intensif, Senin (22/9/2025) pagi.
“Kami berharap korban bisa segera ditemukan, semoga dalam keadaan selamat,” ucap Arsyad penuh harap.
Sementara menunggu bantuan resmi, keluarga dan warga setempat tak menyerah dan telah melakukan upaya pencarian mandiri hingga menjelang malam, meskipun belum membuahkan hasil. []
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan