Depok, ERANASIONAL.COM – Kebutuhan dasar masyarakat, terutama di wilayah Sawangan, Bojongsari, dan Cipayung (Saboci), menjadi fokus utama perjuangan Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hj. Yuni Indriany, S.E, M.Si.

Melalui alokasi Pokok Pikiran (Pokir) Dewan, Yuni berkomitmen untuk memastikan program strategis seperti perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pengadaan mobil siaga segera terealisasi.

​Yuni memperhatikan bahwa setiap tahun, permintaan perbaikan RTLH dari warga selalu melonjak. Sebagai contoh, di tahun 2024 saja, terdapat 78 pengajuan yang harus diakomodasi.

​“Setiap tahun, usulan RTLH dari warga selalu tinggi. Tahun 2024 saja, ada 78 pengajuan,” ungkap Yuni dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

Anggaran RTLH Melonjak Signifikan

​Kabar baik datang untuk warga Depok. Yuni mengumumkan bahwa anggaran bantuan RTLH akan ditingkatkan secara signifikan pada tahun mendatang.

​“Alhamdulillah, anggaran RTLH tahun depan, naik dari Rp25 juta menjadi Rp40 juta. Semoga ini bisa meringankan beban warga,” imbuhnya.

​Ia mengakui, besaran bantuan selama ini masih dirasa kurang memadai, memaksa banyak keluarga untuk menutupi kekurangan biaya perbaikan dengan dana pribadi. Oleh karena itu, peningkatan ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret.

​“Rumah layak, adalah kebutuhan dasar. Kalau rumah sehat, warganya pun bisa hidup lebih tenang,” tegasnya, menekankan pentingnya hunian yang sehat bagi kesejahteraan masyarakat.

​Selain perumahan, politisi ini juga menyoroti mendesaknya kebutuhan mobil siaga di setiap RW. Mobil siaga dinilai krusial untuk melayani warga dalam situasi darurat, mulai dari kebutuhan persalinan mendadak hingga sakit kritis.

​“Mobil siaga ini, sangat dibutuhkan. Alhamdulillah, RW 07 Pengasinan sudah mendapatkannya. Ke depan saya harap semua RW bisa memiliki,” ujar Yuni.

​Yuni Indriany menambahkan bahwa keberhasilan dalam menyerap dan mewujudkan aspirasi ini merupakan hasil dari kerja kolektif. Peran struktur organisasi partai di lapangan, yang secara aktif menjaring suara masyarakat, menjadi kunci utama.

​Ia mengakui “Tanpa mesin partai yang bekerja turun ke masyarakat, suara warga tidak akan tersampaikan dengan baik kepadanya.”

​Untuk tahun depan, setiap RW di Depok sudah dialokasikan dana sebesar Rp300 juta untuk pembangunan. Namun, Yuni mengingatkan agar dana tersebut diutamakan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

​“Komitmen kami jelas, aspirasi warga tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan. Dewan harus hadir dengan kerja nyata, bukan sekadar janji kampanye,” pungkasnya.