Purwakarta, ERANASIONAL.COM – Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, atau akrab disapa Om Zein, merespons cepat viralnya video penggerebekan yang melibatkan sang ajudan bersama selingkuhannya.

Ajudan tersebut bernama Yusuf, sekaligus anggota Brimob aktif, langsung ditarik dari tugasnya dan dikembalikan ke Markas Komando (Mako) institusi asalnya pada hari yang sama video itu beredar luas.

​Video VIRAL penggerebekan yang dilakukan istri sah, memperlihatkan Yusuf kedapatan dirumah seorang wanita berstatus Janda, kemudian diunggah di media sosial pada Kamis sore, 9 Oktober 2025, sontak menjadi sorotan dan menuai kecaman dari warganet.

Menanggapi kehebohan tersebut, Om Zein mengambil langkah sigap dengan memanggil Yusuf ke rumah dinas bupati sekitar pukul 23.00 WIB pada malam itu juga.

​Dalam pertemuan larut malam tersebut, Om Zein langsung mengkonfirmasi kebenaran video viral itu.

Kemudian, yusuf membenarkan insiden penggerebekan yang dilakukan oleh istrinya tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di rumah temannya dua bulan lalu, seusai waktu Isya.

​Meskipun memanggil langsung yang bersangkutan, Bupati Purwakarta menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ikut campur dalam ranah rumah tangga Yusuf.

​”Om Zein tidak akan ikut campur pada persoalan pribadi keluarga Pak Yusuf,” ujar Om Zein diktuip eranasional melalui unggahan di media sosial pribadinya, Kamis (9/10/2025).

​Ia menambahkan bahwa dirinya tidak dapat menjadi mediator dalam masalah perselingkuhan ini, karena penyelesaian masalah disiplin dan etika bagi anggota Polri harus ditangani oleh pihak yang lebih berwenang, yaitu institusi lembaganya.

​Setelah melakukan konfirmasi dan memastikan duduk perkaranya, Bupati Saepul Bahri Binzein segera berkoordinasi dengan pihak Brimob.

Keputusan diambil dengan cepat, Yusuf ditarik dari status ajudan dan dikembalikan ke kesatuannya alias dipulangkan ke Mako Brimob.

​”Jadi malam ini, mulai malam ini Pak Yusuf ditarik lagi ke Mako, dan malam ini juga Om Zein pulangkan Pak Yusuf ke Mako,” tegas Om Zein.

​Tindakan cepat ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk menjaga kedisiplinan dan profesionalitas di lingkungan kerja bupati, sekaligus menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah pribadi anggota Brimob tersebut kepada lembaga yang berwenang.

Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan ajudan yang bertugas di lingkaran pimpinan daerah ini kini sepenuhnya berada dalam penanganan internal Brimob.