Kalau pun ada pembeli, hanya beberapa pedagang di sekitarnya yang membeli minuman. Dagangannya tak pernah abis terjual dalam satu hari.

“Ya penghasilan hari ini hanya cukup untuk membeli dagangan besok,” ujar pedagang yang sudah bejualan selama lebih dari 17 tahun ini.

Hal senada disampaikan Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro, Sujarwo yang mengatakan sejak perpanjangan PPKM Level 4 pada 26 Juli 2021 lalu belum banyak PKL yang berani jualan. Selain kehabisan modal usaha, titik akses Malioboro yang masih disumbat membuat mereka khawatir dagangannya tak laku.

Sujarwo menambahkan, kebijakan toleransi dan relaksasi bagi PKL selama PPKM Level 4 pada kenyataannya juga tidak mengakomodir pedagang lesehan. Kebijakan tersebut membuat mereka hanya boleh berjualan 1,5-2 jam saja sejak buka sore hari karena harus tutup pukul 20.00 WIB.

“Kalau nekat jualan sampai malam pun juga sulit mendapatkan penerangan jalan karena lampu-lampu di malioboro kan dimatikan setiap malam,” jelasnya.