Pemkot Pekalongan membentuk satuan kerja Tim Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai langkah kesiapan program Merdeka Belajar. Foto : Abdul Hakim

Pekalongan – Program Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mendapat tanggapan positif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan.

Untuk mengawal program tersebut agar berjalan sesuai dengan harapan, Pemkot Pekalongan telah membentuk satuan kerja Tim Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai langkah kesiapan.

“Pemkot telah membentuk gugus tugas atau satuan kerja Tim Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka yang bertugas untuk mengawal pelaksanaan IKM,” kata Sri Ruminingsih, Sekda Kota Pekalongan usai menghadiri Seminar dan Diskusi Hardiknas di Hotel Khas Pekalongan, Senin (31/5/2022).

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan senantiasa memotivasi, memfasilitasi dan memberikan dukungan penuh terhadap kesuksesan Program Merdeka Belajar.

“Alhamdulillah, hasil yang membanggakan bahwa 100% satuan Pendidikan di Kota Pekalongan telah terdaftar dan mendapatkan SK oleh kemdikbudristek sebagai sekolah pelaksana IKM,” lanjutnya.

Dengan adanya program ini, menurutnya akan membantu para peserta didik atau siswa mengenali potensinya, termasuk para guru. Untuk itu, ia mengajak seluruh guru di Kota Pekalongan turut menyukseskan dan menjalankan kurikulum program tersebut.

“Kami sangat mengharapkan, program merdeka belajar ini bisa ditingkatkan dengan hasil yang semakin baik terutama yang berefek pada kualitas peserta didik, guru, maupun sekolahnya,” pungkasnya.

Dukungan penerapan program merdeka belajar di sekolah, juga diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir.

“DPRD sangat mendukung. Dengan kurikulum merdeka ini memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga nantinya turut meningkatkan kualitas sistem pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim mengatakan, program Merdeka Belajar sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yakni fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi yang sesuai dengan minat, kebutuhan serta karakteristik peserta didik.

“Kurikulum merdeka belajar ini memberikan kebebasan kepada sekolah sesuai pemetaan masing-masing potensi siswanya dengan menerapkan sistem pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, agar guru maupun peserta didik bisa berkreativitas dan berinovasi,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini Kota Pekalongan telah dan terus bergerak dalam Program Merdeka Belajar. Dimana, Kota Pekalongan terpilih sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak di angkatan pertama dan kedua, yakni 5 TK dan PAUD Penggerak, 8 SD Penggerak, 4 SMP Penggerak.

“Sekolah Penggerak adalah bagian dari ekosistem Pendidikan, dan di jangka panjang semua sekolah akan menajadi sekolah penggerak. Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan sangat berkomitmen terhadap Program Sekolah Penggerak,” terangnya.

“Dari program tersebut lahirlah pembelajaran paradigma baru yaitu pembelajaran intrakurikuler yang berdiferensiasi dan proyek kokurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum,” pungkasnya. (em-aha)