Sejumlah armada bus di Terminal A Kota Pekalongan tengah menanti para penumpang. Foto:AbdulHakim

Pekalongan – Sejumlah agen bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dan Antarkota Dalamprovinsi (AKDP) di Terminal A Kota Pekalongan melakukan penyesuaian tarif tiket bus seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 8 persen hingga 40 persen.

“Sementara ini sudah ada 14 PO bus yang sudah menaikkan tarif, tapi beberapa jenis bus dengan tujuan tertentu di PO itu ada juga yang belum naik. Kenaikannya berkisar Rp 10.000 hingga Rp 80.000 per penumpang,” kata Eli Risandi, Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Terminal A Pekalongan, Selasa (6/9/2022).

Eli menambahkan, meski sejumlah agen bus sudah ada yang melakukan kenaikan tarif, namun ada juga beberapa agen bus yang belum sama sekali menaikkan harga tiket untuk penumpang.

“Ada 9 PO bus yang harganya masih tetap, belum naik tarifnya. Diantaranya Antar Jaya, Budiman, Coyo, Gumarang, Harta Sanjaya, Rajawali, Rema Abadi, SAN dan Tiara Mas,” terangnya saat ditemui eranasional.

Menurut Eli, pasca pandemi penumpang bus di Terminal A Kota Pekalongan cenderung stabil tidak kenaikan maupun penurunan yang signifikan.

“Pasca pandemi, peminat untuk naik bus tidak tinggi, stabil. Namun, sirkulasi keluar masuk bus cukup bagus di terminal ini. Dan syarat untuk penumpang bus, tetap harus sudah divaksin,” pungkasnya.

Sementara itu, Lia, salah seorang agen bus PO Coyo mengatakan bahwa, pihaknya saat ini memang belum menaikkan tarif bus karena mengikuti arahan dari pusat.

“Instruksi dari pusat harga tiketnya masih utuh, Rp 60.000 untuk jurusan Pekalongan-Semarang dan Rp 65.000 untuk jurusan Pekalongan-Cirebon. Ya mungkin karena baru naik, jadi belum berpengaruh,” ujarnya.

Ia pun berharap, 9 armada yang saat ini sudah berjalan tidak mengalami kenaikan tarif.

“Untuk penumpang, rata-rata dalam 1 bus itu 50 orang setiap harinya. Dan saya harap, harga tiket tidak naik,” pungkasnya. (em-aha)