Peletakan batu pertama Tugu Perjuangan oleh Danrem 071 Wijayakusuma didampingi Wantimpres sekaligus tokoh ulama, Walikota Pekalongan, Dandim 0710/Pekalongan dan Forkopimda. Foto:AbdulHakim

Pekalongan – Untuk mengenang sejarah Peristiwa 3 Oktober 1945 yang terjadi di Kota Pekalongan, sebuah tugu akan dibangun di sekitar Stadion Hoegeng, yakni Tugu Perjuangan.

Pembangunan tugu bersejarah tersebut sudah memasuki tahap awal, yakni ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga.

Turut ikut serta dalam peletakan batu pertama Wantimpres sekaligus tokoh ulama, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota, Ketua DPRD Kota Pekalongan, dan Forkopimda, Selasa (6/9/2022).

Menurut Kolonel Inf Yudha, pembangunan tugu perjuangan dinilai penting karena untuk memperingati dan melestarikan nilai-nilai perjuangan serta pengorbanan para pejuang yang telah berkorban merebut kemerdekaan Indonesia.

Terutama pada saat Peristiwa 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan. Dimana, ada sebanyak 32 orang pejuang yang gugur dalam peristiwa tersebut.

“Pembangunan tugu ini sebagai wujud apresiasi dan terimakasih kepada para pejuang yang tulus dan ikhlas mengorbankan seluruh jiwa raganya berjuang bersama rakyat demi memerdekakan bangsa Indonesia,”tuturnya.

Kolonel Inf Yudha mengakui, sebelumnya tugu perjuangan ini sudah ada dan berdiri di wilayah Tirto. Namun, karena kondisi wilayah yang sering terdampak rob mengakibatkan erosi pada tugu tersebut.

Untuk itu, tugu perjuangan dialihkan dan dibangun kembali di Stadion Hoegeng, tanpa mengurangi makna untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan terdahulu.

“Kami ingin, adanya tugu perjuangan ini bisa mewariskan nilai-nilai perjuangan, mengikat kebersamaan, kekeluargaan, kebangsaan yang dijabarkan dalam bentuk-bentuk kontribusi positif dalam pembangunan,” tegasnya.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyambut gembira pembangunan tugu perjuangan tersebut dan berharap bisa menjadi tempat edukasi baru bagi generasi muda terutama kalangan pelajar, supaya mereka bisa mengetahui nama-nama pahlawan yang telah merebut kemerdekaan, terutama di Kota Pekalongan.

“Mudah-mudahan pembangunan tugu ini berjalan lancar dan tanpa kendala apapun. Nanti disini juga akan dilengkapi dengan tank dan pesawat zaman dulu yang akan dipajang di sekitar tugu perjuangan ini,” kata Aaf, sapaan akrabnya.

Aaf juga mengajak masyarakat untuk senantiasa merawat tugu bersejarah tersebut jika proses pembangunannya sudah selesai, dan berpesan agar masyarakat jangan pernah melupakan sejarah.

“Jika sejarah tidak dirawat bersama, maka sejarah asli negara ini akan terkikis. Saat ini budaya dari luar dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Kalau generasi bangsa ini tidak membentengi budaya luar tersebut, maka akan tergantikan oleh budaya barat dan generasi penerus tidak akan mengetahui budaya dan sejarah bangsanya sendiri,” pungkasnya.

Arsitektur Pembangunan Tugu Perjuangan Kota Pekalongan, Nur Hadiman menjelaskan, mengenai site plan dari tugu tersebut berupa bentangan sayap burung garuda, dimana sisi kiri dan kanan masing-masing selebar 50 meter.

Tugu berdiri diatas 8×8 meter, dengan tinggi total dari sayap garuda sampai pondasi setinggi  17 meter. Dimana, hal ini terkandung maksud Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.

“Ujung burung garuda terbuat dari tembaga dengan bentang 3 meter, dibawah tugu ada diorama terbuat juga dari tembaga mengelilingi tugu itu. Kemudian, diatasnya ada tulisan nama-nama pahlawan dan veteran di Kota Pekalongan,” terang Hadi.

Hadi menjelaskan, untuk sarana edukasi, disekeliling tugu tersebut ada pagar membentang dilengkapi dengan 12 panel relief terbuat dari batu yang desainnya sudah disiapkan sedemikian rupa.

“Dibawah site plan tugu ini juga dilengkapi untuk spot spot foto yang instagramable. Dimana, di site plan tugu itu akan banyak vegetasi, taman dan ada senjata berat seperti meriam tank. Kami sudah siapkan dan tinggal didatangkan saja,” tuturnya.

Mengenai anggaran, Hadi menyebutkan, pembangunan tugu perjuangan menggelontorkan biaya senilai Rp1,55 Milliar dengan target penyelesaiannya 3-4 bulan ke depan dengan luasan area sekitar 200an meter di Kawasan Stadion Hoegeng Pekalongan dan proses pembangunan akan dimulai dalam minggu ini.

“Untuk proses pembangunan, mulai malam ini kami akan membahas bersama Habib Lutfi, jajaran Pemkot Pekalongan, TNI, dan Polri untuk segera mengebut pembangunan tugu selama 3-4 bulan bisa terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (em-aha)