Pekalongan – Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan akan menyiapkan labelisasi kepada rumah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditempatkan di tembok atau dinding bagian depan rumah.
Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan transparansi penerima PKH di Kota Pekalongan, sekaligus agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
“Labelisasi untuk penerima PKH akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, Insya Allah minggu depan. Jadi, setiap penerima PKH akan diberikan label di rumahnya. Jika dia sudah merasa mampu dan yang bersangkutan tidak mau, otomatis dia harus digraduasikan,” kata Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi.
Yos menjelaskan, terhitung mulai awal Januari hingga tri semester ketiga tahun 2022 pihaknya telah mencatat lebih dari 900 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program PKH di Kota Pekalongan graduasi mandiri. Hal ini lantaran mereka sadar ada yang lebih layak menjadi KPM PKH.
“Sejak awal tahun 2022 sampai bulan September ini, sudah ada lebih dari 900 KPM yang graduasi atau mentas secara mandiri,” ucap Yos, Senin (19/9/2022).
Menurutnya, mereka ini mengundurkan diri secara sukarela karena rata-rata sudah bisa mandiri dari segi perekonomian. Dimana, mereka merasa telah mampu menanggung perekonomian keluarganya tanpa campur tangan pemerintah.
‘Mereka merasa, bahwa dirinya selama mendapat bantuan PKH dan diberdayakan oleh pendamping PKH sudah mampu. Kemudian graduasi atau mengundurkan diri, serta memberikan alokasi bantuan yang diterimanya selama ini kepada orang lain yang lebih membutuhkan,” terang Yos.
Yos menilai, banyaknya KPM yang memilih mundur adalah suatu pertanda baik. Yakni, bahwa kegiatan pendampingan yang selama ini dilakukan petugas pendamping PKH benar-benar berhasil. (*)
Tinggalkan Balasan