Pemkot Pekalongan melakukan pendampingan terhadap ibu hamil sebagai upaya menurunkan kasus stunting.

Pekalongan – Dalam rangka melakukan percepatan penurunan stunting, Pemerintah (Pemkot) Pekalongan melakukan pendampingan terhadap ibu hamil. Itu karena, kasus stunting di Kota Pekalongan saat ini terbilang masih cukup tinggi, yakni sekitar 20,9%.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengatakan, bahwa Pemkot Pekalongan menargetkan pada tahun 2024 kasus stunting bisa semakin turun menjadi 12%. Oleh karena itu, salah satu penanganan yang terus digalakkan adalah mengatasi kasus ini dari hulu yang dimulai pada ibu hamil.

“Ibu hamil harus tercukupi gizinya, dan kontrol kehamilan harus rutin dilakukan. Sebab, jika ibu hamil yang tidak tercukupi gizinya, maka mereka akan beresiko melahirkan anak stunting,” kata Aaf, sapaan akrabnya, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, jika seseorang itu mengalami stunting, maka keturunan berikutnya juga berpotensi mengalami stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis.

Aaf menambahkan, saat ini Pemkot Pekalongan telah memfasilitasi pemeriksaan ibu hamil di puskesmas-puskesmas secara gratis. Disamping itu, layanan rumah singgah gizi juga telah disediakan di Puskesmas Dukuh.

“Rumah singgah gizi juga sudah ada, baru satu di Puskesmas Dukuh untuk penanganan gizi buruk. Mudah-mudahan ke depan, pemerataan puskesmas dan rumah singgah gizi ini bisa ada di setiap kecamatan yang ada di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (*)