Aktifitas toko sembako di Pasar Podosugih. Foto : Abdul Hakim

Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memiliki empat jurus untuk menekan inflasi menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Jurus yang bakal diterapkan yakni, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.

Tak hanya itu, Pemkot Pekalongan juga akan memonitoring dan evaluasi (monev) harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang dilakukan dinas- dinas terkait.

“Misalnya dari Dindagkop-UKM khususnya bidang perdagangan akan melakukan monev ke pasar-pasar, toko ritel maupun modern untuk mengendalikan harga bahan pokok agar tidak melonjak tinggi,” kata Betty Dahfiani Dahlan, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Pekalongan, Rabu (16/11/2022).

Terkait Keterjangkauan harga, kata Betty, jurus yang ia siapkan yaitu menjaga ketersediaan pasokan dengan memantau terus di  distributor-distributor bahan pokok. Jika nantinya ada penurunan jumlah stok, maka dari distributor akan diminta untuk menambah pasokan ketersediaan di pasar, sehingga harga masih bisa dikendalikan.

“Untuk Kelancaran distribusi, nanti dari Dinas Perhubungan akan memantau agar jalur-jalur dan arus distribusi bahan pangan ini tidak mengalami kemacetan atau terhambat,” katanya.

Kemudian, jurus yang terakhir yakni Komunikasi efektif, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Kota Pekalongan dalam rangka persiapan Nataru mendatang.

Betty juga menerangkan bahwa, inflasi daerah Kota Pekalongan saat ini terbilang masih aman, artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Dimana, angka inflasi Kota Pekalongan mengacu pada inflasi Kota Tegal sebagai salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang tingkat inflasinya dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kami menghimbau ke masyarakat Kota Pekalongan agar bisa berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan. Kita bersama-sama mensupport agar jangan sampai harga bahan pokok di pasaran terlalu tinggi. Hal ini harus dimulai dari diri kita sendiri, sehingga ketersediaan bahan pokok di pasar bisa tetap terkendali,” pungkasnya. (*)