Walikota Aaf meninjau kondisi SMPN 17 yang seringkali rawan kebanjiran saat hujan turun. Foto : AbdulHakim

Pekalongan – Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang biasa dipanggil Aaf beserta jajarannya meninjau kondisi sekolah yang seringkali rawan kebanjiran saat hujan turun, salah satunya yakni di SMPN 17 Pekalongan, Selasa (22/11/2021).

Dari tinjauan yang dilakukan, Wali Kota akan melakukan sejumlah pembenahan agar ke depan, SMPN 17 lebih representatif, dan tidak lagi banjir, seperti pembenahan drainase, kebutuhan pompa, kebutuhan kelas, dan lannya.

“Kita lihat sendiri lokasinya semacam cekung. Dari jalan, belakang dan samping sudah lebih rendah. Jadi, kalau hujan lebat dalam intensitas 1-2 jam pasti terjadi banjir. Nah, ini akan kita urai laporan dari drainase atau apakah di SMPN 17 ini dibutuhkan pompa,” katanya kepada eranasional.

Selain itu, bangunan atau kelas banyak yang belum representatif tapi kalau jumlah murid ada peningkatan pada tahun ajaran ini yang tandanya SMPN 17 masih diminati masyarakat.

“Tinggal kita lakukan  pembenahan dan carikan solusi agar SMPN 17 ini lebih baik lagi. Kita juga akan sisir dan monitoring sekolah-sekolah yang mengalami kendala mendesak atau yang harus segera diperbaiki seperti SMPN 17 ini,” jelas Aaf.

Sementara itu, Kepala SMPN 17 Pekalongan, Nur Khofifah menjelaskan, kondisi SMPN 17 banjir ketika hujan lebat selama 2 jam, lebih dari 50% ruangan tergenang. Yang tidak kebanjiran hanya 3 ruangan yang baru dibangun tahun 2021 kemaren.

“Ketika banjir air masuk ke kelas-kelas. Pada tanggal 8 November kemarin juga banjir dan akhirnya pembelajaran siswa melalui daring,” katanya.

Lanjutnya, pada tanggal tersebut hujan lebat terjadi malam hari dan paginya sekolah masih tergenang, akses jalan ke dalam kelas pun juga sulit. Saat ini SMP 17 Pekalongan memiliki 470 siswa yang terbagi menjadi 15 kelas. (em-aha)