Eranasional.com – Terkait tentang penolakan SMAN 1 Kalapanunggal oleh pimpinan SMK Nuruul Bayan H.Deden Saepudin kini mendapat reaksi dengan beredarnya selebaran ajakan yang mengatasnamakan #masyarakatmelawan untuk aksi demo untuk tanggal 21 Mei 2020.
Untuk meredam aksi dan adanya konflik tersebut, Polsek Kalapanunggal sedang mencari tahu siapa yang menyebarkan isu tersebut. serta juga mencari bukti-bukti tentang ajakan tersebut, bersumber darimana, siapa saja, dan apa tujuannya mengadakan aksi tersebut. dikarenakan dengan adanya selebaran tersebut mengusik kondusivitas masyarakat ditengah pandemi corona dan bulan suci ramadhan.
“Mari duduk bersama kita cari solusinya, kalau memang ada persoalan tersebut, mungkin itu hanya miskomunikasi saja, saya minta untuk penyebar aksi di medsos untuk segera di hapus”. pinta kapolsek Kalapanunggal, AKP Idji Jubaedi SH, Selasa (19/05)
Disaat yang bersamaan, Arif Selaku Camat di Kecamatan Kalapanunggal mengatakan untuk sementara kita sudah melakukan kordinasi, komunikasi dan konsolidasi dengan pihak polsek dan koramil terkait isu pergerakan masa tersebut.
“untuk itu, kami melakukan pendekatan dan penelusuran persuasif kepada pihak pihak terkait.” ungkapnya
Arif juga menambahkan sejauh ini selebaran yang sedang beredar di medsos hanya isu yang di buat oleh buzzer semata, karena sampai saat ini belum ada pihak manapun yang membuat izin pergerakan tersebut.
Sebelumnya tengah beredar ajakan Via Boradcast pesan Whataspp sebagai Berikut :
MASYARAKAT MELAWAN !
Hidup Pendidikan Indonesia
Hidup Pendidikan Jawa Barat
Hidup Pendidikan Kabupaten Sukabumi
Hidup Pendidikan Kalapanunggal
Masyarakat Kalapanunggal yang kami hormati
Berbagai kegaduhan terkait penolakan dan penjegalan adanya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kalapanunggal yang di inisiasi oleh H. Deden Saepudin harus segera di sudahi. Bahkan, baiknya tidak hanya sebatas disudahi, melainkan sampai diberikan berbagai sanksi yang konkret dan berat. Karena, berbagai argumentasi yang dilontarkan juga sikap-sikap yang dilakukan begitu arogan dan tendensius. Hal ini dipandang dari sisi manapun tidak mencerminkan sebuah argumentasi dan sikap yang layak dilakukan oleh tenaga pendidik.
Menyikapi kondisi tersebut, kami masyarakat Kalapanunggal secara tegas mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk mencabut izin operasional Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Nurul Bayan yang dikepalai oleh H. Deden Sapeudin. Sikap ini dipandang perlu, tentunya untuk memberikan sanksi yang konkret dan berat.
Kita sudah sangat lelah dan kesal dengan argumentasi dan sikap-sikap arogan juga tendensius seperti ini. Bahkan, jika kita runtut ke belakang, hal ini bukan hanya dilakukan sekali ataupun dua kali. Tapi, sudah sangat sering.
Masyarakat Kalapanunggal yang kami hormati
Tentu saja, pendidikan yang baik dan ideal merupakan hak seluruh masyarakat di Kalapanunggal. Kita harus sadar, bahwasanya pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar. Adanya SMAN 1 Kalapanunggal menjadi sebuah jawaban atas berbagai ketertinggalan kita di sektor pendidikan, khususnya.
Maka dari itu, kami masyarakat Kalapanunggal mengajak seluruh elemen masyarakat, milenial, pemuda/pemudi, bapak-bapak, emak-emak, birokrasi desa, birokrasi kecamatan, dan siapapun kamu untuk turut serta dalam AKSI PEDULI PENDIDIKAN KALAPANUNGGAL yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Kamis, 21 Mei 2020
Pukul: 10.00 WIB s/d selesai
Tempat: Jalan Raya SMK Nurul Bayan
Aksi inipun sebagai bukti, bahwa seluruh elemen masyarakat turut merespon dan menyambut baik akan adanya SMAN 1 Kalapanunggal. Mari sama-sama lawan arogansi penolakan dan penjegalan yang dilalukan oleh H. Deden Saepudin.
Jika kamu peduli terhadap pendidikan Kalapanunggal, kami tunggu di hari kamis nanti. Bimsillah, mudah-mudahan Allah SWT turut meridhoi seluruh gerak langkah perjuangan kita. Aamiin.
Tertanda,
Masyarakat Peduli Pendidikan Kalapanunggal
Contact Person: 081320106xxx
#MASYARAKATMELAWAN
Ketua Cabang PGRI Kalapanunggal, Ahmad Suhendar mengapresiasi upaya dari kecamatan dan polsek kalapanunggal yang cepat dan tanggap guna menjaga kondusivitas, apalagi ditengah wabah pandemi corona dan bulan suci ramadhan. (red)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan