Kapal-kapal kecil dan besar sedang berlabuh di TPI Kota Pekalongan sebelum terjadi pendangkalan muara. (Foto: Abdul Hakim)

PEKALONGAN, Eranasional,com – Wilayah Kota Pekalongan yang berada di wilayah Pesisir Utara kerap dilanda gelombang tinggi dan ombak besar. Hal tersebut membuat muara Sungai di Kota Pekalongan yang menjadi jalur keluar masuknya kapal nelayan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Pekalongan tidak bisa lagi dilalui kapal berukuran besar.

Pasalnya, jalur tersebut mengalami pendangkalan dan sedimentasi sehingga menjadi tertutup

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Sugiyo menerangkan bahwa, kedalaman muara di Kota Pekalongan saat ini rata-rata 1,5 – 2 meter sehingga membuat kapal-kapal besar yang akan berlabuh di TPI Pelabuhan tidak bisa masuk.

“Untuk perikanan tangkap yang berkaitan dengan TPI dan Pelabuhan di Kota Pekalongan kondisi sampai saat ini masih cenderung sepi,” terangnya, Rabu (8/2/2023).

“Sebenarnya, banyak kapal yang akan masuk ke Kota Pekalongan, namun karena kondisi alur Sungai Lodji dan muara di Kota Pekalongan cenderung dangkal, sehingga menyebabkan kapal-kapal besar tidak bisa masuk,” lanjutnya.

Menurutn Sugiyo, akibat hal tersebut tentu akan berpengaruh pada ketersediaan ikan di Kota Pekalongan, dimana harga ikan akan lebih mahal dan beresiko terhadap konsumsi ikan masyarakat yang tentu akan lebih rendah.

Kendati demikian, pihaknya menegaskan, DKP Kota Pekalongan telah bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan PT Waskita untuk meminta bantuan kapal keruk yang pernah digunakan BBWS untuk memperdalam kolam retensi.

“Beberapa waktu lalu, kami manfaatkan untuk mengeruk muara dan alur Sungai Lodji supaya kapal- kapal yang dari luar bisa masuk ke TPI Pekalongan dan dari TPI Pekalongan bisa keluar,” tandasnya.