Petinggi PLN UIP Bali Nusra Panca Budi, saat menjelaskan terkait rencana pengembangan PLTP di Poco Leok. Selasa (14/3/2023). (Foto: Eranasional/Isno)

Ia juga menjelaskan dengan adanya isu bahwa telah ditetapkan lokasi well pada (titik bor) hingga pembayaran ganti tanah.

Semua belum dilakukan karena sedang berproses di lapangan dengan melibatkan berbagai unsur terkait sesuai dengan regulasi yang ada.

Kalau semua lancar, menjelang akhir tahun baru bisa direalisasikan semua rencana.

Termasuk ganti rugi tanah dan tanaman warga. Prosesnya masih lama sekali sesuai dengan kalender kerja yang ada.

Pada kesempatan yang sama petinggi PLN UIP Bali Nusra Panca Budi mengatakan, krisis energi global mengharuskan negara ini mengambil langkah tepat dan strategis dalam menyediakan energi listrik.

Lirikannya pada pengembangan energi baru terbarukan seperti panas bumi.

“Flores ini punya potensi untuk pengembangan panas bumi itu,”jelasnya

“Dalam master plan Nasional untuk penyediaan listrik di Flores dan daerah ini adalah memanfaatkan panas bumi seperti di PLTP Ulumbu,”sambungnya.

Pengembangan dan pemanfaatan panas bumi menjadi salah satu solusi krisis energi listrik.

Energi ini terbilang ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi lain seperti dari fosil dan batu bara.

PLTP Ulumbu, menjadi fokus pengembangan energi listrik terbarukan itu.

Pengembangan sedang dalam perencanaan di wilayah Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, unit 5 dan 6. Proses sudah dimulai.

Dalam proses yang ada, lanjut Irlan, muncul hal-hal baik yang pro mau pun kontra.

Hal-hal itu yang menjadi kajian untuk disikapi nantinya agar pengembangan listrik Ulumbu jalan dengan baik dan tidak mengabaikan masyarakat, alam, dan lingkungan.

Panca menguraikan, PLN sudah pasti akan secara detail menyikapi setiap soal yang ada.