SOLO – Menegakkan aturan ketat bagi para pendatang yang memasuki area tersebut. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mewajibkan pemudik menjalani karantina saat memasuki Solo saat liburan akhir tahun. Mereka harus rela dikarantina selama 14 hari alias dua pekan di Benteng Vastenburg.

Aturan karantina berlaku mulai 15 Desember hingga 15 Januari. Sanksi karantina ini diberlakukan menyusul Kota Solo masuk dalam 10 besar di Jawa Tengah dengan jumlah penderita Covid-19 terbanyak.

“Apapun alasannya arep jagong manten (mau menghadiri resepsi pernikahan) apalagi berlibur, masuk Solo atau sekedar lewat, tetap dikarantina selama 14 hari,” kata pria yang akrab disapa Rudy ini, Minggu 6 Desember 2020.

Menurut dia, Tim Satgas Monitoring Kota Solo segera dibentuk untuk memantau pergerakan pendatang. Nantinya tim yang terdiri dari Linmas, Satpol PP, Dishub, TNI, dan Polri yang mulai bekerja sejak karantina diberlakukan itu akan segera diterjunkan ke beberapa titik masuk ke Kota Solo.

Mulai dari bandara, terminal bus, stasiun kereta api, tugu mahkota, kleco, jembatan jurug, tanjung anom, sumber, lintas joglo. Rudy menambahkan, kebijakan karantina ini dikhususkan bagi para pendatang dari luar wilayah Solo.

Sehingga warga Solo yang kebetulan bekerja di Solo, seperti ASN, wartawan, tidak akan dikarantina. Termasuk warga yang tinggal di kawasan terdekat dengan Solo, juga tidak akan dikarantina.

“Iso entek ASN ku yen tak karantina. Lha wong ASNku kui umahe nang luar Solo. (Bisa habis ASN-ku yang tak karantina. Lah ASN-ku kebanyakan tempat tinggalnya di luar Solo) seperti Bu Ning (Kepala Dinkes Kota Solo) itu rumahnya di Karanganyar kerjanya di Solo. Masak di Karanganyar,” terang Rudy.

“Terus wartawan, rumahnya di luar Solo, tapi kerja di Solo, masa juga dikarantina. Lalu warga yang tinggal dekat Solo, mosok dikarantina. Ini khusus untuk pendatang di luar Solo,” ujarnya lagi.

Pemantauan tersebut, lanjut Rudy, dilakukan untuk mencari tahu dari mana asal pendatang, kemudian difokuskan pada pengecekan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Jadi, siapa pun yang masuk Solo akan diperiksa KTPnya. “Gampang sekarang sudah online, tinggal cocokkan saja,” ujarnya.

Sedangkan untuk tenda di lokasi karantina, pihaknya sudah melayangkan surat kepada Kopassus dan Brigif 413 untuk meminjam tenda berukuran besar.

“Kami sudah serahkan surat ke Kopassus dan Brigif 413 untuk pinjam tenda. Kami butuh 4 atau 5 tenda,” kata Rudy. (okezone/red)