Boyolali, ERANASIONAL.COM – Lagi-lagi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Magelang, Klaten, dan Kabupaten Boyolali kembali meluncurkan awan panas dengan jarak luncur 2,4 km yang mengarah ke barat daya.
Akibat luncuran awan panas tersebut, masyarakat di lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diimbau untuk menjauhi daerah bahaya atau di radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Suratno mengatakan, pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat yang bermukim di wilayah lereng Gunung Merapi untuk selalu meningkatkan kewaspadaan apabila sewaktu waktu terjadi erupsi.
“Kami dari BPBD meminta masyarakat tetap waspada mengahadi erupsi Merapi. Kami juga selalu patroli ke wilayah rawan bencana Merapi sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat,” terang dia.
Suratno meminta masyarakat di lereng gunung Merapi untuk mematuhi peraturan atau informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Apabila Merapi erupsi, warga dapat melakukan evakuasi secara mandiri.
“Warga harus mematahui apa yang direkomendasikan BPPTKG Yogyakarta. Kemudian warga juga selalu waspada, apabila ada erupsi bisa langsung melakukan evakuasi mandiri, sehingga apabila terjadi erupsi semuanya selamat,” terang Suratno.
Suratno mengungkapkan, sampai saat ini BPBD Boyolali mulai melakukan pendataan terhadap warga yang berada di Desa Stabelan dan Tlogolele. Sampai ini pihaknya juga koordinasi dengan tim relawan desa serta tim siaga desa.
“Kami mulai melakukan pendataan warga di dua desa atau di radius 4 atau 5 kilometer dari puncak Merapi, yakni Desa Stabelan dan Desa Tlogolele. Dan kami juga melakukan koordinasi dengan relawan dan tim siaga desa untuk kita lakukan pendataan,” ujar dia.
Ia menambahkan, BPBD juga melakukan koordinasi dengan desa bersaudara atau sister village yang akan menampung warga apabila terjadi erupsi.
“Selain itu kami mulai melakukan koordinasi desa bersaudara untuk menampung warga apabila sewaktu waktu terjadi erupsi. Warga juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di 3 kilometer dari puncak Merapi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan