“Saya kira ini memang dalam konstelasi politik bisa bermacam pendekatan, tetapi kita (harus) tetap punya etika, tetap kita (harus) punya landasan, Pancasila dan UUD 1945 sebagai pijakan fundamental di dalam berbangsa dan bernegara,” katanya

“Sehingga dalam konteks ini adalah bagaimana demokrasi kita tetap terawat. Karena demokrasi ini untuk anak bangsa, bukan untuk kita saja. Kalau demokrasi ini sudah susah dipertanggungjawabkan maka kita susah menjadi bangsa-bangsa yang bermartabat di pandangan dunia secara global,” sambung Guru besar Unhas ini.

Lebih lanjut, Prof Anwar menambahkan bahwa pihaknya berharap dalam pesta demokrasi kali ini bisa berjalan aman dan nyaman dengan mengikuti landasan hukum serta aturan yang telah ditetapkan.

Sehingga, nantinya tidak ada lagi tercederai akibat ulah dari adanya sekelempok yang berbuat curang dengan melanggar ketetapan aturan.

“Insya Allah, karena keresahan ini harus kita jaga karena kita juga mengawali reformasi ini agar tidak menjadi cedera karena ada ketidaknyamanan di dalam berdemokrasi. Jadi semua landasan hukumnya jelas, aturannya jelas, mari kita taati itu agar bisa menjadi bangsa yang bermartabat karena mempunyai landasan hukum yang kuat,” bebernya. (*)