Makassar, ERANASIONAL.COM – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa angkat bicara terkait adanya gerakan dan petisi dari sejumlah forum guru besar dan para dosen Unhas yang menyampaikan keprihatinan terhadap demokrasi.

Prof Jamaluddin mengungkapkan bahwa apa yang menjadi pernyataan para guru besar itu tidak mewakili Unhas sebagai institusi.

Hal itu disampaikan Jamaluddin melalui Maklumat Rektor yang memiliki 6 poin terkait kondisi yang terjadi di Unhas.

Maklumat tersebut telah beredar luas pada 2 Februari 2024.

Dalam poin pertama Prof Jompa mengimbau kepada seluruh sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin agar aktif menjaga situasi dan kondisi.

Termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.

“Kebebesan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai,” ungkap Prof Jamaluddin Jompa dalam maklumatnya yang diterima VIVA siang tadi.