Jakarta, ERANASIONAL.COM – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono hingga saat ini belum menjelaskan soal sikap atau sanksi yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming yang dinyatakan oleh Bawaslu Jakarta Pusat telah melanggar Peraturan Daerah (Perda).
Bawaslu Jakpus menyatakan Gibran telah terbukti melanggar Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) karena membagi-bagikan susu secara gratis kepada masyarakat di arena Car Free Day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Beberapa waktu lalu, saat ditanya hal itu, Heru Budi melengos, terkesan enggan menanggapi.
“Pak, soal sanksi yang diberikan kepada Gibran di CFD bagaimana?” tanya awak media kepada Heru di sela acara pembagian sertifikat rumah kepada warga di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.
Mendapat pertanyaan itu, Heru Budi hanya menghela napas panjang. Dia lalu membuang muka saat pertanyaan yang sama kembali ditanyakan.
Untuk diketahui, Bawaslu Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa kegiatan Gibran membagi-bagikan susu di area CFD sebagai pelanggaran Pergub Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).
Temuan pelanggaran itu diteruskan Bawaslu Jakpus ke Pemprov DKI Jakarta, untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.
Menanggapi itu, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menduga Pemprov DKI memang sengaja mengulur-ulur waktu untuk memberikan sanksi kepada Gibran.
“Dalam kasus ini ada kesengajaan. Kalau saya melihatnya ada upaya mengaburkan persoalan ini,” kata Trubus, Rabu, 23 Januari 2024.
Menurut Trubus, kurang responsifnya para pejabat di lingkungan Pemprov DKI, tidak terlepas karena sosok Gibran yang merupakan putra Presiden Jokowi.
Sementara itu, pakar mikro ekspresi Kirdi Putra mengatakan, bungkamnya Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mencurigai ada hal yang ditutup-tutupi dalam kasus Gibran ini.
“Saya melihat, dalam persoalan ini Heru Budi memilih no comment. Dengan tidak menjawab, sama saja dia menutup-nutupi masalah,” ujar Kirdi.
Kirdi berkeyakinan, Heru Budi menutupi itu karena sosok Gibran yang adalah putra sulung Presiden Jokowi.
“Apalagi, Heru Budi menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta karena ditunjuk oleh Jokowi,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan