Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Tahu, siapa yang tidak kenal dengan jenis makanan satu ini. Makanan berprotein tinggi terbuat dari kedelai tersebut bisa digoreng untuk dijadikan cemilan hingga diolah menjadi salah satu menu makanan.

Tahu pun menjadi salah satu menu favorit dibulan Ramadan, baik untuk sahur maupun berbuka. Hal ini, membuat permintaan produksi tahu menjadi meningkat di awal bulan Ramadan.

“Alhamdulillah, pas awal puasa sih produksi tahu di tempat kami sempat mengalami peningkatan karena permintaan masyarakat yang tinggi. Tapi, sekarang cenderung menurun,” kata Khafid Taufan, pemilik industri tahu di Sokoduwet, Pekalongan, Selasa, 26 Maret 2024.

Menurut Taufan, penurunan produksi ini disebabkan salah satunya, yakni karena naiknya harga kedelai dari Rp10.200 menjadi Rp10.700 atau naik Rp500.

“Untuk saat ini, kami hanya memproduksi 3,25 kwintal saja per hari. Harganya, untuk tahu goreng Rp29.000 per papan. Tahu putih Rp32.000 dan tahu kotak goreng Rp36.000. Isi per papannya sendiri sesuai dengan permintaan pelanggan,” jelasnya.

Meski harga kedelai naik, namun produksi tahu miliknya masih tetap berjalan. Ia pun menyiasatinya dengan mengurangi pemakaian kedelai sebanyak 2 ons dan digiling lebih halus. Meski demikian, hasil ukuran tahunya masih sama.

“Permintaan pasar dan konsumen tidak hanya berasal dari wilayah Kota Pekalongan saja, melainkan juga dari Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang,” ujarnya kepada eranasional.com

Kasi Pembangunan Pemerintahan Kelurahan Sokoduwet , Nuraeni menerangkan, kondisi perkembangan usaha Industri Kecil Menengah (IKM) tahu Sokoduwet ini masih berjalan dengan baik, dan jumlah IKM nya pun saat ini masih cukup banyak sekitar  40 produsen.

“Dukungan dari pemerintah terhadap IKM ini cukup besar. Pemkot Pekalongan pernah memberikan bantuan peralatan produksi, lalu pemberian subsidi harga kedelai kepada para pelaku IKM tahu dan juga pada tahun 2023 lalu, sudah memfasilitasi pelatihan makanan berbahan dasar tahu,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk tahun 2024 ini rencananya juga akan ada bantuan IPAL biogas dari Pemkot Pekalongan.

“Semoga perhatian pemerintah terhadap pelaku IKM tahu Sokoduwet ini tetap berlanjut dan lebih ditingkatkan, supaya usaha potensi lokal Kampung Tahu Sokoduwet bisa lebih maju lagi,” pungkasnya. (em-aha)