Akses masuk jalur fungsional ini dari jalan Nasional melalui GT Banyudono dan GT Colomadu. Pada periode arus mudik, apabila pemudik datang dari Jalan Tol Trans Jawa dapat langsung melanjutkan perjalanan melalui GT Colomadu menuju ke akses keluar GT Karanganom, exit Ngawen atau akses keluar GT Banyudono.
Sementara bagi pemudik dari jalan arteri (non tol) yang akan masuk dari Solo dan Boyolali, bisa mengakses melalui akses GT Banyudono. Sebaliknya, saat periode arus balik, pengendara dapat masuk ke jalur fungsional dari akses Ngawen Klaten, GT Karanganom menuju GT Banyundono atau GT Colomadu.
Rudy menerangkan, jalur fungsional Jalan Tol Yogyakarta-Solo ruas Colomadu-Ngawen akan beroperasi mulai pukul 06.00-17.00 WIB. Kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya Golongan I non-bus/kendaraan kecil.
“Untuk kecepatan maksimum pengguna jalan yang melewati jalur fungsional ini adalah 40 kilometer per jam,” kata Rudy.
Jalur fungsional Jalan Tol Yogyakarta-Solo ini memiliki perkerasaan kaku atau rigid pavement di kedua jalur sepanjang 13 kilometer dan 9 sisa kilometer untuk rigid pavement-nya baru selesai untuk satu jalur saja.
Kendati demikian, PT JMJ memastikan jalur fungsional ini aman untuk dilewati oleh masyarakat. Prediksi mereka, volume lalu lintas yang melintasi jalur ini mencapai seribu kendaraan per jam.
“Dengan jalur yang lebih panjang, kami berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat karena jalur fungsional ini dapat menjadi jalur alternatif untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Tugu Kartasura Delanggu dan Jalan Raya Solo-Yogyakarta,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan