SN membeberkan bahwa uang Rp8 juta yang memberikan bukan dia langsung. Uang diberikan melalui saudaranya.

“Saudara saya memberikan uang kepada orang orang yang mengaku operator PPDB pada 8 Juni 2024. Katanya pokoknya anaknya masuk tunggu saja setelah pengumuman nama anaknya dijamin keluar sebagai peserta didik baru di SMAN 4,” kata SN mengutip orang yang mengaku operator PPDB SMAN 4 itu.

Setelah menunggu sekian lama dan setelah pengumuman keluar, nama anaknya tidak ada. Perasaan gelisah pun timbul. Pada Senin (15/7/2024) ia pun mengutus saudaranya menghubungi oknum operator itu. Namun tak ada kabar dari orang tersebut.

Dengan didampingi seorang tetangga, SN pun datang menemui Kepala SMAN 4. Setelah bertemu, ia bertanya siapa oknum operator PPDB yang berinisial AS itu. Oleh Mamad dijawab tidak ada operator PPDB SMAN 4 yang berinisial AS.

“Kalau tak percaya coba tanya guru-guru lain,” kata Mamad.

Mamad memberikan masukan untuk jangan langsung percaya kepada orang yang mengaku-ngaku sebagai pegawai SMAN 4, atau sebagai apapun.

“Kalau untuk sekedar mendapatkan informasi datang saja ke sekolah. Apalagi rumah ibu dekat sekolah. Jadinya, jadi begini. Anak ibu jadi tidak sekolah, uang pun ludes pula,” ucap Mamad.