Depok, ERANASIONAL.COM – Mengaku sudah bayar jutaan rupiah, sejumlah orang tua siswa yang diduga korban penipuan calo Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
Dikutip dari Media Indonesia, para orang tua kesal karena anak mereka dicoret dari PPDB, padahal sudah membayar jutaan rupiah ke oknum yang mengaku operator PPDB SMAN 4 Kota Depok berinisial AS.
Menurut para orang tua, AS menjanjikan anak mereka bisa lolos PPDB dengan syarat memberikan sejumlah uang. Salah satu dari sekumpulan orang tua yang berinisial SN, mengaku para orang tua telah membayar Rp8 juta hingga Rp20 juta.
“Kami dijanjikan nama-nama anak kami akan diterima di PPDB,” kata SN di hadapan Kepala SMAN 4 Kota Depok, Mamad Mahpudin, Selasa (16/7/2024) siang.
Sambil menangis, SN mengatakan anaknya saat ini tidak mau keluar rumah karena malu melihat teman-temannya yang sudah sekolah.
“Anak saya tak mau keluar rumah karena belum bersekolah. Sakit rasanya padahal saya sudah kasih uang Rp8 juta. Mungkin kalau bapak punya anak dan anak bapa tidak sekolah gimana, akan sama kan perasaannya dengan apa yang saya rasakan,” kata SN di hadapan Mamad.
SN membeberkan bahwa uang Rp8 juta yang memberikan bukan dia langsung. Uang diberikan melalui saudaranya.
“Saudara saya memberikan uang kepada orang orang yang mengaku operator PPDB pada 8 Juni 2024. Katanya pokoknya anaknya masuk tunggu saja setelah pengumuman nama anaknya dijamin keluar sebagai peserta didik baru di SMAN 4,” kata SN mengutip orang yang mengaku operator PPDB SMAN 4 itu.
Setelah menunggu sekian lama dan setelah pengumuman keluar, nama anaknya tidak ada. Perasaan gelisah pun timbul. Pada Senin (15/7/2024) ia pun mengutus saudaranya menghubungi oknum operator itu. Namun tak ada kabar dari orang tersebut.
Dengan didampingi seorang tetangga, SN pun datang menemui Kepala SMAN 4. Setelah bertemu, ia bertanya siapa oknum operator PPDB yang berinisial AS itu. Oleh Mamad dijawab tidak ada operator PPDB SMAN 4 yang berinisial AS.
“Kalau tak percaya coba tanya guru-guru lain,” kata Mamad.
Mamad memberikan masukan untuk jangan langsung percaya kepada orang yang mengaku-ngaku sebagai pegawai SMAN 4, atau sebagai apapun.
“Kalau untuk sekedar mendapatkan informasi datang saja ke sekolah. Apalagi rumah ibu dekat sekolah. Jadinya, jadi begini. Anak ibu jadi tidak sekolah, uang pun ludes pula,” ucap Mamad.
Tinggalkan Balasan