Jakarta, ERANASIONAL.COM – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melakukan pengawasan serta penjagaan di lokasi-lokasi rawan tawuran antarpelajar maupun antarwarga di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto merespons adanya tawuran yang menyebabkan seorang pelajar SMA tewas di Kedoya Utara.

“Kami bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Barat akan lebih memperketat pengawasan bagi warga masyarakat yang disinyalir akan melakukan tawuran,” kata Uus, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

Pengawasan itu dilakukan dengan penjagaan di lokasi-lokasi yang rawan tawuran dengan melibatkan aparat dari Pemkot Jakbar, TNI, dan Polri.

“Selanjutnya kami minta kepada seluruh warga bersama-sama menjaga wilayah agar tidak terjadi tawuran, baik tawuran antaranak sekolah maupun antarwarga atau kampung,” kata Uus.

Uus akan menindak tegas pelajar sekolah di wilayah yang terlibat tawuran. “Nanti saya minta Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) cek, kalau terbukti, saya minta Kasudin tindak tegas,” kata dia.

Penindakan tegas itu berupa pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus. “Pasti kalau itu (pencabutan KJP Plus),” kata Uus.

Sementara itu, Kasudin Pendidikan Jakarta Barat (Jakbar) Diding Wahyudin mengatakan pihaknya akan menerapkan aturan bagi para pelajar yang terlibat tawuran. Khusus bagi para pelajar yang terlibat tawuran hingga menyebabkan siswa SMA tewas pada Kamis, 18 Juli 2024, pihaknya masih mencari informasi mengenai asal sekolah pelajar tersebut.

“Ya sesuai dengan aturan tentunya. Jadi kita akan jalankan Standar Operasional Prosedur (SOP), sesuai prosedurnya,” kata Diding.

Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan.

“Kalau aturannya sudah jelas itu seperti apa (pencabutan KJP Plus), jadi kita ikuti aturnya saja. Ya makanya kita cek dulu ya, apakah mungkin seperti apa, makanya kita cek dulu,” ucap Diding.

Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) tewas tertabrak kereta di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setelah sebelumnya terlibat tawuran di kawasan itu pada Kamis, 18 Juli 2024, malam.

“Iya (korban terlibat tawuran). Si korban, tawuran dari arah seberang (Kebon Jeruk). Saat itu ada kereta, saya bilang mundur! Teman-temannya (yang belum tawuran) dari arah Polres Jakbar, langsung mundur,” kata Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api Amarullah Hadi.

Meskipun sudah ditegur, kata Amarullah, tawuran di palang kereta ternyata tidak terhindarkan. Kemudian, korban tertabrak kereta hingga tewas.

“Di palang kereta tawuran. Mereka saling serang, saat kereta dari arah Tangerang mendekat, ada dua orang hampir ketabrak, yang satu menghindar, si korban tak bisa menghindar. Kereta lagi kencang saat itu,” kata Amarullah.