Selain itu, berdasarkan data BPBD Sumsel penyumbang karhutla terbesar di daerah pada Agustus 2024 yakni Musi Banyuasin (Muba) mencapai 1.446 hektare.

“Muba menjadi daerah yang paling luas terbakarnya, separuh lebih atau mencapai 1.702 hektare (Januari-Agustus 2024) terjadi di Muba,” kata dia.

Muba yang terdampak Karhutla paling luas di Sumsel, terbanyak terjadi di lahan gambut yang mencapai 1.167,1 hektare sedangkan mineral 534,9 hektare.

Sementara 5 daerah lainnya, yakni Lubuklinggau, Lahat, OKU Selatan, Empat Lawang dan Pagar Alam disebut dalam data BPBD tak ada Karhutla.

Berikut rincian luasan 2.948,1 hektare Karhutla Januari-Agustus di Sumsel:

1. Muba: 1.702 hektare (gambut 1.167,1 hektare dan mineral 534,9 hektare)
2. Musi Rawas Utara (Muratara): 311,5 hektare (gambut 22,8 hektare dan mineral 288,7 hektare)
3. Banyuasin: 189,4 hektare (gambut 14 hektare dan mineral 175,4 hektare)
4. Ogan Komering Ilir (OKI): 185,8 hektare (gambut 108,4 hektare dan mineral 77,4 hektare)
5. Muara Enim: 180,3 hektare (gambut 37,3 hektare dan mineral 143 hektare)
6. Penukal Abab Lematang Ilir (PALI): 124,7 hektare (gambut 14,4 hektare dan mineral 110,3 hektare)
7. Ogan Ilir: 86,3 hektare (mineral)
8. Musi Rawas: 75,2 hektare (mineral)
9. Ogan Komering Ulu (OKU) Timur: 39,6 hektare (mineral)
10. OKU: 21,8 hektare
11. Palembang: 20,7 hektare
12. Prabumulih: 10,8 hektare