Hal tersebut menyebabkan banyak kasus yang terlambat terdiagnosis sehingga menghambat intervensi yang dapat menyebabkan prognosis pada pasien.
Salah satu langkah yang dilakukan, lanjutnya, dengan membekali tenaga medis dengan alat, teknik dan pengetahuan terbaru dalam identifikasi gejala PPOK.
Dengan demikian, diharapkan para tenaga medis dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, melakukan skrining yang efektif, dan merujuk pasien dengan tepat.
“Sehingga dengan kemampuan yang dimiliki para tenaga medis, masyarakat semakin sadar akan bahaya rokok. Serta, pasien perokok dapat mendapatkan penanganan yang cepat,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan