“Salah satu sasaran pencegahan stunting oleh pemerintah saat ini ada pada remaja, yang salah satu indikatornya remaja minum Tablet Tambah Darah dan pemeriksaan Hemoglobin,” dikutip dari berita.depok.go.id, Sabtu 2/11//2024).
Yulia menuturkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia pada 2023 angka stunting di Kota Depok 14,3 persen. Namun berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat pada Agustus 2024 hasil validasinya di angka 3,58 persen atau 3,377 balita stunting.
Lanjutnya, Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Depok telah melakukan evaluasi terhadap intervensi spesifik dan sensitif yang dilakukan seluruh perangkat daerah dan stakeholder. Yang di dalamnya terdapat anak-anak dan remaja Kota Depok.
“Oleh sebab itu, melalui kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan ini kami harapkan masukan dan saran anak-anak dan remaja ke depannya tentang penanganan stunting ke depannya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kongko Anak dan Remaja telah selesai dilaksanakan Bappeda Kota Depok, di Kafe Dande’s, Harjamukti, Cimanggis, pekan lalu.
Tinggalkan Balasan