Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bergerak cepat untuk menanggulangi krisis darurat sampah yang terjadi akibat penutupan TPA Degayu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengatakan bahwa, langkah penanganan sampah segera telah disusun dan disepakati bahwa semua OPD, camat, dan lurah akan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan contoh pengelolaan sampah yang baik.
“Selain itu, Satgas Pengelolaan Sampah Darurat juga telah dibentuk di masing-masing dinas untuk menangani persoalan sampah secara spesifik,” ucap Mas Aaf, sapaan akrabnya di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan, Sabtu (22/3/2025).
Menanggapi isu yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial mengenai anggaran Rp1,5 miliar untuk pengadaan audio visual di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Mas Aaf menegaskan bahwa, anggaran tersebut awalnya ditujukan untuk mendukung sistem pemantauan.
“Dan pengawasan kondisi sampah di TPA serta sejumlah titik rawan sampah. Namun, mengingat situasi darurat ini, anggaran tersebut telah ditiadakan dan dialihkan sepenuhnya untuk mendukung penanganan darurat sampah,” terang Aaf.
Menurutnya, fokus utama saat ini adalah mengatasi penumpukan sampah yang terjadi di sejumlah titik Kota Pekalongan.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan pembersihan sampah di ruas jalan protokol dalam 1-3 hari ke depan.
Ia menegaskan bahwa, mulai Senin mendatang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kuripan Kertoharjo dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) yang selama ini sudah berjalan akan terus dioptimalkan.
“Kami akan meninjau lokasi mana yang berfungsi maksimal dan mana yang perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam upaya penanganan sampah ini.
“Kami harap warga dapat mendukung dengan melakukan pemilahan sampah dari rumah dan menjaga lingkungan sekitar. Kita harus bergerak bersama-sama, tidak saling menyalahkan, agar Kota Pekalongan dapat segera keluar dari krisis sampah ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, menambahkan bahwa TPST Kuripan Kertoharjo akan segera dioperasikan menggunakan dana tak terduga dari APBD Kota Pekalongan.
Sampah di jalan utama dan sampah yang telah dipilah oleh warga akan menjadi prioritas penanganan di TPST tersebut. Sehingga, tumpukan sampah di beberapa titik jalan bisa berkurang.
“Sementara untuk TPS3R, selama ini sudah berjalan dan melayani pengambilan dan pengolahan sampah dari warga sekitarnya ini juga akan ditingkatkan kapasitasnya, baik menyangkut personil, maupun peralatan penanganan sampahnya,” katanya.
Tadi sudah dapatkan komitmen dari pak wali, lanjutnya, bu wakil dan pak sekda, akan mendapatkan biaya dari belanja anggaran tak terduga untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di TPS3R yang ada di 23 titik di Kota Pekalongan. (em-aha)
Tinggalkan Balasan