Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Setelah beberapa tahun absen akibat pandemi Covid-19, umat Konghucu Pekalongan kembali merayakan Kwan Im (Pek Cun) atau sedekah laut di Taman Wisata Laut Pasir Kencana Kota Pekalongan, Sabtu (31/5/2025).
Sekretaris Makin Pekalongan sekaligus panitia acara, Herman Mulyanto mengungkapkan, hari ini umat Konghucu kembali merayakan Kwan Im yang dikenal masyarakat umum istilahnya Pek Cun.
Menurut Herman, terakhir kali perayaan itu digelar ditempat serupa, yakni tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Perayaan itu sendiri diawali dengan ritual sembahyang dan peringatan untuk Chi Yen.
“Kami mengenang, di samping iling atau ingat ke Tuhan yang menciptakan kita dan segala isinya, kami juga memperingati seorang pahlawan yang namanya Chi Yen,” jelasnya.
Herman menjelaskan, Chi Yen ialah seorang perdana menteri yang difitnah dan dihukum kemudian dibuang ke pulau. Di sana ia menceburkan diri ke sungai karena kecewa negaranya sudah diambil alih negara lain.
“Saking cinta ke negara ia korbankan dirinya masuk ke sungai, dan jasadnya tidak ketemu. Kemudian masyarakat inisiatif mencari jasad dengan menuang makanan dari beras ketan ke bambu supaya jasad Chi Yen tidak dimakan ikan,” bebernya.
Ia menambahkan, rangkaian acara hari ini diawali ritual sembahyang, peringati Chi Yen dan penghormatan ke leluhur, untuk kapal ini disempurnakan dengan dibakar.
“Pembuatan kapal dan sesaji ke leluhur sebagai simbol harapan untuk kemakmuran Kota Pekalongan yang dulunya sangat jaya dengan laut serta perikanannya,” tandasnya.
Perayaan ini menjadi momen penting untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Konghucu di Pekalongan. Kapal yang dibakar melambangkan harapan dan doa bagi kemakmuran dan keselamatan.
Dalam perayaan tersebut, panitia juga menggelar lomba mendirikan telur yang diikuti oleh masyarakat umum. (em-aha)
Tinggalkan Balasan