Jakarta, ERANASIONAL.COM – Anggota Komisi III DPR RI, Soedasan Tandra meminta pihak kepolisian mengungkap kronologi dan penyelidikan secara terbuka dan transpara  atas kasus penembakan remaja di Depok, Jawa Barat pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.

“Polisi harus segera mengungkap (kronologinya dan penyelidikan), harus. Masyarakat harus tahu,” kata Tandra kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (19/8/2025).

Dia mengungkapkan, pihaknya bakal mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Nantinya, dirinya terus memantau perkembangan kasus tersebut.

“Kita akan pantau sampai di mana kasusnya,” ucap dia.

Sebelumnya, peristiwa penembakan dua remaja itu terjadi pada Sabtu (9/8/2025) dini hari di Depok, ketika dua remaja, AR (16) dan RW, diduga ditembak oleh oknum polisi saat hendak tawuran. AR kini dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sedangkan RW juga mendapatkan perawatan intensif.

Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras melalui Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menjelaskan, insiden bermula saat Tim Perintis melakukan patroli di sejumlah lokasi rawan tawuran dan begal.

Petugas menemukan rombongan remaja membawa senjata tajam panjang, lalu memburu mereka. Tiga remaja terjatuh dari motor, dua di antaranya mengalami luka tembak serius.

Saat ini tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Depok tengah menyelidiki kasus tersebut.

Muchardi (54) orang tua korban penembakan mengenakan hingga kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ia menilai tindakan aparat yang melepaskan tembakan tajam tidak bisa dibenarkan.

“Awalnya saya tidak tahu persis kronologinya seperti apa. Menurut saksi temannya pada saat kejadian, anak saya RM (18) sudah dikejar-kejar polisi sebelum tawuran terjadi. Dari jalan Juanda hingga margonda, langsung ditembak begitu saja,” kata dja saat ditemui wartawan, Senin (18/8/2025).

Dia mengaku baru mengetahui kondisi anaknya ketika dipanggil pihak rumah sakit. Saat itu, anaknya sudah dalam kondisi koma dan harus menjalani operasi akibat luka tembak di beberapa bagian tubuh.

“Dokter bilang ada banyak luka dalam, dari lambung sampai bekas operasi. Anak saya sempat koma dua hari. Sekarang siuman, tapi kondisinya belum stabil banget. Kadang drop, napasnya sengau, sampai harus disuntik untuk menenangkan,” jelasnya.