Bondowoso, ERANASIONAL.COM – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Delima Merah dalam program Penguatan Industri Mangga Lokal Berbasis Circular Economy. Kegiatan ini berlangsung di Darus Sholah, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Program ini hadir sebagai respons atas tantangan rendahnya produktivitas dan anjloknya harga mangga saat panen raya.
Melalui pendekatan circular economy, limbah pertanian dan peternakan dimanfaatkan kembali dalam proses budidaya, sehingga menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Tim pengabdian Polije memberikan pelatihan menyeluruh kepada para anggota KWT, mulai dari penerapan Good Agricultural Practices (GAP), teknologi induksi pembungaan, hingga pelatihan diversifikasi produk olahan mangga seperti selai, bolu, dan minuman kekinian.
“Hasil awal menunjukkan peningkatan kemampuan anggota KWT hingga lebih dari 80 persen dalam hal budidaya, pascapanen, serta pengolahan produk turunan mangga,” ungkap Ketua Tim Pengabdian Polije, Dian Galuh Pratita.
Dian menjelaskan, konsep circular economy menjadi kunci dalam mewujudkan industri mangga yang berkelanjutan. “Melalui pendekatan ini, limbah ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk mendukung budidaya mangga berstandar GAP. Dengan demikian, petani menjadi lebih produktif sekaligus meningkatkan kesejahteraannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dian menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu memperkuat posisi Bondowoso sebagai sentra mangga unggulan di Jawa Timur.
“Target kami, Bondowoso dapat dikenal sebagai pusat industri mangga berkelanjutan berbasis teknologi ramah lingkungan dan bernilai tambah tinggi,” ujarnya.
Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Polije dalam mendukung ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui inovasi di sektor pertanian.
Reporter: Bambang S
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan