Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama unsur instansi terkait lainnya melakukan langkah tegas menertibkan pedagang kaki lima (PK5) dan aktivitas balap liar di kawasan Interchange Exit Tol Pekalongan.

Operasi gabungan yang berlangsung pada Kamis sore (14/8/2025) ini dipimpin langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Joko Purnomo yang diawali dengan apel gabungan di Kelurahan Sokoduwet, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Menurut Joko, kegiatan penertiban ini merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat yang resah dengan keberadaan pedagang dan aksi balap liar yang kerap memanfaatkan jalur lambat di kawasan exit tol.

“Sebelumnya kami telah menggelar rapat bersama seluruh unsur terkait dan sepakat untuk melakukan penertiban sore ini. Semua unsur dari TNI, Polri, Satpol P3KP, Denpom, Dishub, Dindagkop-UKM, perangkat kelurahan, dan perangkat kecamatan ikut dilibatkan,” ungkapnya.

Meskipun sempat diguyur hujan deras, Joko memastikan operasi tetap berjalan. Ia ingin menegaskan bahwa pemkot Pekalongan serius menangani masalah ini.

“Penertiban akan berlanjut, terutama setelah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus, dengan Satpol P3KP sebagai koordinator. Target kita kawasan exit tol steril dari pedagang dan balap liar, khususnya di jalur lambat,” tegasnya.

Ia menambahkan, aktivitas berdagang menjadi salah satu pemicu kerumunan yang kemudian memancing aksi balap liar.

“Kalau tidak ada pedagang, tidak ada balap liar, karena mereka biasanya berhenti untuk jajan di PK5 ini. Kami berharap, semua pihak memahami bahwa aturan sudah jelas, tidak boleh ada aktivitas perdagangan maupun balap liar di jalur lambat atau jalur cepat exit tol,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Satpol P3KP Kota Pekalongan, Amaryadi, menegaskan bahwa, operasi ini mengerahkan kekuatan penuh dari Satpol P3KP, Kodim 0710/Pekalongan, Denpom, Dishub, Dindagkop-UKM, serta perangkat kelurahan dan kecamatan.

“Aktivitas ini jelas dilarang karena sangat membahayakan pengguna jalan. Kami hadir untuk memberi rasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Amaryadi menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan edukasi, pemasangan barikade larangan berjualan, hingga menempel stiker larangan di warung-warung.

“Ada pedagang yang patuh dan membongkar lapaknya sendiri, tapi ada juga yang mengabaikan. Sore ini kami menertibkan beberapa songkro atau gerobak yang ditinggalkan di lokasi, dan kami amankan ke Mako Satpol P3KP,” jelasnya.

Dari hasil pantauan operasi pada pukul 16.00–18.30 WIB, tidak ditemukan aktivitas perdagangan maupun balap liar. Kondisi ini diyakini dipengaruhi hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.

“Kami harap kondisi kondusif ini bisa dipertahankan. Tapi jika masih ada yang melanggar, kami akan intensifkan patroli gabungan,” tegasnya.

Bagi pedagang yang ingin mengambil kembali gerobaknya, wajib membuat surat pernyataan bermaterai tidak akan mengulangi perbuatannya. Surat tersebut harus diketahui perangkat kelurahan, perangkat kecamatan, dan Dindagkop-UKM sebagai pembina PK5.

“Dengan adanya operasi gabungan ini, Pemkot Pekalongan, kami ingin menciptakan kawasan exit tol yang tertib, aman, dan bebas dari aktivitas ilegal demi keselamatan dan kenyamanan bersama,” tukasnya. (em-aha)