
Sony memaparkan, melihat dari hasil monitoring yang dilakukan Disdagin ditemukan fakta keberadaan minyak goreng tidak langka. Cuma kalau di toko seperti Alfamart dan Indomart, juga menyediakan minyak goreng.
Tapi, selalu habis di borong warga. Warga selalu panic buying terhadap minyak goreng dan menganggap keberadaannya selalu langka.
“Padahal stok minyak itu banyak sekali,” ucapnya.
Sony meminta, kepada warga tidak panic buying.

“Jangan panic buying-lah, stok banyak kok, kalau minyak diserbu terus kan ya berarti para pelaku usaha minyak goreng terus menyetok minyak terus tanpa henti,” ucapnya.
Hal tersebut pun yang menjadikan minyak goreng langka, karena terus diburu keberadaannya.
“Jadi mulai sekarang bersikap wajar saja terhadap minyak goreng, toh kita kita tidak akan kekurangan,” tegasnya.
Sementara, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan, saat ini Provinsi Jawa Barat sudah menerima pasokan 30 juta liter minyak goreng. Pemprov Jawa Barat tengah memantau distribusi minyak goreng tersebut.
“Kami lagi monitor supaya jangan nanti masalahnya di distribusi, kan, ada penimbunan,” ucap Ridwan Kamil seusai meresmikan Gedung Creative Center Bekasi di Jalan Ir Juanda, Margahayu, Kota Bekasi, Senin (21/2/2022).
Emil, saat akrab Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa 30 juta liter minyak goreng tersebut akan didistribusikan ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Oleh karena itu, warga Jabar, menurut Emil, seharusnya tak lagi mengalami kelangkaan minyak goreng.
“Harusnya hari-hari ini sudah banyaklah di warung, di toko, dan sebagainya, karena jumlahnya memadai. Karena kalau nanya apakah ada barangnya, ada, tapi kalau di tempat jualan nanti kami telusuri,” tambah Emil.
Emil menambahkan, pasokan minyak goreng tersebut sudah cukup untuk mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng di Jawa Barat.
Tinggalkan Balasan