Koordinator JPIC SVD Ruteng Pater Simon Suban Tukan. (Foto: Eranasional/Ist)

Koordinator JPIC SVD Ruteng, P. Simon Suban Tukan, SVD mengatakan, berdasarkan hasil asesmen lapangan dan dari rekaman video dan foto, terdapat begitu banyak warga yang dipukul.

Selain dipukul warga juga ditendang oleh aparat kepolisian dan Satpol PP.

Bahkan kekerasan dan pelecehan terhadap kaum perempuan dilakukan sehingga mereka mengalami trauma yang mendalam.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa kegiatan PLN ternyata tidak berhenti, malah mulai menggunakan atau memobilisasi aparat keamanan untuk membackup kegiatan mereka.

Kata dia, berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, mobilisasi itu mulai dilakukan pada 9 Juni 2023.

Dimana pihak PLN dan aparat keamanan berusaha menerobos masuk ke lokasi yang akan dijadikan sasaran pengeboran panas bumi, yakni di Lingko Tanggo milik persekutuan adat Gendang Lungar.

Aksi itu dilanjukan pada19-21 Juni 2023. Aparat Keamanan dimobilisasi dalam jumlah besar, hampir mencapai ratusan aparat.