Adrin mencontohkan, alat hasil riset PUMA (Perangkat Ukur Muka Air Laut) yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mitigasi tsunami. “Alat PUMA dirancang murah pembuatannya, karena komponennya ada di Indonesia, dan mudah menggunakannya. Ini merupakan contoh upaya mitigasi yang sangat dibutuhkan masyarakat”, ujarnya.

Dia berharap, melalui inovasi seperti ini, masyarakat dapat melakukan mitigasi melalui evakuasi secara mandiri tanpa harus ketergantungan pada pemerintah.

“Pemerintah selama ini berupaya melakukan mitigasi dengan menerapkan tata guna lahan sesuai aturan. Dalam praktiknya, pemerintah daerah juga perlu menyosialisasikan tata ruang area rawan kebencanaan di wilayahnya,” ungkap Adrin.

“Hal ini penting untuk diketahui masyarakat, sehingga tahu dan peduli daerah mana saja di wilayahnya yang rawan bencana. Jangan sampai kita membangun permukiman padat penduduk di daerah rawan bencana,” pungkasnya.