
Tokoh pemuda batang bungo Mardedi juga menambahkan, pemicu awalnya adalah pemortalan dan bentrokan warga karena warga tidak di perbolehkan lalu lalang di jalan tambang.
“Awalnya itu terjadi pemortalan dan bentrokan warga karena warga tidak di perbolehkan lalulalang di jalan tambang padahal jalan itu sudah ada sebelum KBPC berdiri”, katanya.
Menurutnya ada juga jalan yang ditutup tembok oleh pihak KBPC yaitu akses tiga dusun yaitu, tebat, tanjung agung dan sukajaya bukan diwilayah sijau, yang ditutup melainkan berletak di desa tanjung agung yang setiap hari masyarakat lewat membawa hasil perkebunannya.
“Jalan desa yang ditutup adalah akses tiga dusun yaitu, tebat, tanjung agung dan sukajaya bukan di sijau. Melainkan berletak di tanjung agung yang dimana masyarakat membawa hasil perkebunannya”, Ucapnya.
Jalan Desa yang digunakan sebagai akses ke kebun masyarakat terbentang diatas tanah milik keluarga almarhum Ahmad Jarimi yang sudah di waqafkan oleh almarhum
“Semua orang sekitar tau itu tanah jalan infaq dari almarhum” Pungkas Mardedi.
Menanggapi untuk penukaran jalan tersebut masyarakat dirasa belum tentu mau karena masyarakat sudah dari dulu menggunakan jalan yang sudah ada tersebut dan tidak pernah ada kendala dalam penggunaanya sebelum di tutup tembok oleh Pihak KBPC.
Tinggalkan Balasan