Setelah dilakukan profiling terhadap empat orang penumpang menggunakan penerbangan Air Asia (AK 334) dan Malaysia Airlines (MH 847) tiba di Bandara Hasanuddin, kata dia, saat di wawancara, pemeriksaan badan, dan barang bawaannya, bersangkutan ditemukan membawa narkotika jenis sabu.

Baca juga: Bea Cukai Makassar gagalkan penyelundupan narkoba di Bone

Dia menjelaskan modus penyelundupan narkotika golongan kesatu tersebut, dua pelaku menyembunyikannya dengan metode body strapping (diikat dalam tubuh) di bagian payudara serta membungkus dengan menggunakan pembalut di celana dalam yang dikenakannya.

Penindakan pertama pada 25 Mei 2025, pelaku berinisial VH jenis kelamin perempuan ditemukan sabu seberat 342 gram. Penindakan kedua pada 27 Mei 2025 pelaku berinisial KT berjenis kelamin perempuan ditemukan 1.042 gram sabu.

Penindakan keempat pada 14 Juni 2025 ditemukan 290 gram sabu dibawa pelaku berinisial S berjenis kelamin perempuan, dengan modus yang sama disembunyikan di celana dalamnya terbungkus pembalut serta di sepatu yang dikenakan.

Hasil penindakan tersebut, kata dia, diserahkan ke BNN Provinsi Sulsel dan selanjutnya dilaksanakan operasi Bersama melibatkan BNNP Sulsel, Kanwil DJBC Sulbagsel dan Bea Cukai Makassar dan Bea Cukai Kendari untuk melakukan pengembangan melalui controlled delivered (kontrol pengiriman) ke penerima barang.

“Penerima paket ini berada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dari operasi bersama berhasil diamankan empat orang pelaku lainnya, berinisial M dan SR (perempuan) serta AN dan JS (laki-laki). Para pelaku ditetapkan tersangka dan dijerat Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkas dia.