Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Ditengah hujan yang sangat deras, seorang wanita hamil dan lansia dievakuasi oleh tim gabungan melewati genangan air yang sudah mulai meninggi di sekitar rumahnya.
Beberapa warga yang rumahnya terjebak banjir, juga dievakuasi oleh tim gabungan menggunakan perahu karet milik BPBD. Suasana di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, tampak menegangkan pagi itu. Warga berbondong-bondong menuju tempat pengungsian.
Sementara TNI-Polri, BPBD dan relawan sibuk mengevakuasi korban banjir yang terjebak di rumahnya. Ternyata, semua kepanikan itu hanyalah simulasi penanggulangan bencana yang digelar Kodim 0710/Pekalongan bersama BPBD Kota Pekalongan menjelang musim hujan.
Simulasi yang dilaksanakan di tiga lokasi Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara ini melibatkan berbagai unsur. Diantaranya, Kodim 0710/Pekalongan, Angkatan Laut, Brimob, Polres Pekalongan Kota, BPBD, Damkar, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, relawan, serta warga sekitar.
Kegiatan itu bertempat di Perumahan Pesona, Gang Widoro dan halaman Kantor Kelurahan Kandang Panjang pada Selasa (4/11/2025) pagi.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, menjelaskan bahwa kegiatan simulasi ini merupakan inisiatif Kodim 0710/Pekalongan yang menggandeng BPBD dan sejumlah stakeholder terkait.
“Ini sebenarnya acara Kodim 0710/Pekalongan, akan tetapi minta bantuan ke BPBD Kota Pekalongan. Lokasi awal tadinya mau ke Kelurahan Bandengan, tapi kami arahkan ke Kelurahan Kandang Panjang karena di Bandengan sudah pernah dilakukan simulasi,” terang Budi.
Budi menambahkan, wilayah Pekalongan Barat dan Utara menjadi kawasan yang paling rawan banjir, seperti di Kramatsari dan Pasirsari.
“Menurut BMKG Provinsi Jawa Tengah, intensitas hujan pada tanggal 1–10 November 2025 masih relatif landai. Sementara, mulai tanggal 11 November 2025 hingga Desember 2025 intensitas cukup tinggi. Dan, akan menurun lagi pada Januari hingga awal Februari 2026,” ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, mengatakan bahwa latihan ini menjadi upaya untuk memperkuat koordinasi antar instansi dalam menghadapi situasi darurat.
“Hari ini, khususnya beberapa stakeholder dari Kodim 0710/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota, Brimob, BPBD, dan didukung Pemkot Pekalongan serta relawan maupun masyarakat melakukan pelatihan simulatif penanggulangan darurat bencana,” kata Dandim.
Melalui pelatihan ini, diharapkan komunikasi dan koordinasi antar instansi bisa berjalan dengan baik. Juga, berfungsi sebagai evaluasi kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi bencana.
“Nantinya, apabila ada situasi bencana, semua tidak tergopoh-gopoh dan sudah terkoordinasi dengan baik. Apa saja yang kurang dalam latihan ini akan kita evaluasi, agar ke depan bisa lebih optimal,” tegasnya.
Simulasi yang dilakukan mencakup proses evakuasi warga dari wilayah genangan air menuju tempat pengungsian. Di lokasi pengungsian, para petugas melakukan pendataan, pengecekan kesehatan, hingga menyiapkan dapur umum dan pendistribusian logistik.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mengantisipasi potensi bencana banjir di Kota Pekalongan menjelang puncak musim hujan akhir tahun ini. (em-aha)

Tinggalkan Balasan