“Berkat pembinaan dari Disperpa dan BPS setempat yang cukup berhasil memotivasi mereka dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang mereka miliki,” ucapnya.

Dari hasil pertemuan rakor ini, Salahudin berharap, antara para pengguna data dan para pengumpul data (BPS) bisa saling berdiskusi bersama terkait kondisi riil di tengah masyarakat.

“Data yang dihasilkan dari ST2023 ini digunakan pemerintah untuk pengambilan kebijakan yang tepat sasaran, sehingga penyebarluasan data ini mampu memaksimalkan manfaat dari anggaran pada saat mengumpulkan data. Tadi juga di display contoh-contoh hasil produksi pertanian dari ST2023 di Kota Pekalongam, salah satunya kacang panjang yang masih segar dan kualitasnya bagus,” terangnya.

Kepala BPS Kota Pekalongan, Rahyudin memaparkan bahwa, dalam kegiatan ST2023 di Kota Pekalongan mendata 4.025 jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) dan 4.321 unit jumlah usaha pertanian perorangan (UTP).

Berdasarkan hasil ST2023, Kecamatan Pekalongan Utara merupakan kecamatan dengan jumlah RTUP paling banyak yakni terdapat 1.641 rumah tangga, disusul Kecamatan Pekalongan  Barat ada 881 rumah tangga, Kecamatan Pekalongan Selatan 774 dan Kecamatan Pekalongan Timur sebanyak 729 rumah tangga.

ST2023 mencakup 7 subsektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian.

Dari jumlah UTP sebanyak 4.321 unit yang naik 116,92 persen dari ST2013 lalu, subsektor yang paling banyak diusahakan oleh RUTP adalah perikanan dengan jumlah 1.895 rumah tangga, disusul peternakan dengan jumlah 1.551 rumah tangga, dan tanaman pangan dengan jumlah sebesar 484 rumah tangga.