Pekalongan, ERANASIONAL.COM – Kombinasi kreasi kain batik khas Pekalongan dengan keindahan ikonik dari 4 benua di dunia dipamerkan dalam Pekalongan Batik Night Carnival (PBNC) di Kawasan Budaya Jetayu Pekalongan, Jumat malam, 11 Oktober 2024.

Dengan mengangkat tema Gempita Cahya Bhumi, 38 peserta karnaval kategori SD, SMP, SMA, dan umum mengenakan berbagai macam kreasi kain batik ikonik yang berasal dari benua Asia+Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika.

Plt Wali Kota Pekalongan, H Salahudin mengungkapkan, melalui kegiatan PBNC adalah salah satu cara menyampaikan kepada seluruh dunia, bahwa Kota Pekalongan menjadi bagian dari jejaring Kota kreatif dunia memiliki warisan budaya batik yang masih eksis.

“Pada acara karnaval batik pada malam ini, kami ingin kembali tegaskan bahwa, Kota Pekalongan mempunyai produk batik yang bisa dipakai seluruh masyarakat dunia dan bisa dikombinasikan dengan keindahan budaya manapun seperti Asia+Australia, Amerika, Eropa serta Afrika,” ujarnya.

Salahudin berpesan kepada masyarakat, khususnya yang bergelut di bidang perbatikan untuk terus melestarikan budaya batik sebagai warisan leluhur bangsa. Selain itu, ia juga mendorong kepada para pelaku industri batik untuk memperhatikan kesejahteraan para pekerja usaha batiknya.

“Sehingga, ketika kesejahteraan pembatik ini diperhatikan, maka anak-anak muda kita pun akan terus tekun untuk melestarikan budaya batik dan semakin banyak muncul regenerasi di bidang perbatikan,”tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sabaryo Pramono menjelaskan, PBNC ini merupakan kegiatan atau event tahunan yang diselenggarakan sebagai rangkaian Hari Batik Nasional yang bertujuan melestarikan kebudayaan daerah.

Memberikan ruang kreasi kepada  masyarakat Kota Pekalongan untuk berkreasi seni melalui media kain batik dan mempromosikan budaya lokal agar semakin dikenal masyarakat luas.

“Tema ini memiliki makna kemeriahan kilau cahaya yang menerangi seluruh alam jagat karya. Seperti diketahui bersama, bahwa Batik Kota Pekalongan sudah mendunia, terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah diterima, khususnya dari UNESCO,” terang Sabaryo.

Sabaryo membeberkan, Pekalongan Batik Night Carnival ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu 10-11 Oktober 2024. Dimana, sehari sebelumnya yakni tanggal 10 Oktober 2024, para peserta karnaval batik sudah melalui proses tahap penjurian yang dilaksanakan di GOR Jetayu Kota Pekalongan.

“Dilanjutkan pada tanggal 11 Oktober 2024, mereka melaksanakan pawai kostum karnaval batik di Kawasan Budaya Jetayu,” ujaranya.

Ia menyebutkan, kegiatan ini diikuti 38 peserta. Rinciannya, 8 peserta dari kategori SD, 11 peserta kategori SMP, 5 peserta kategori SMA, dan 14 peserta dari kategori umum.

“Peserta karnaval ini akan memperebutkan juara 1,2,3, juara favorit, dan juara kostum terunik  untuk masing-masing kategori,” lanjutnya.

Selain itu, 29 orang kepala OPD se-Kota Pekalongan juga ikut berpartisipasi memeriahkan Pekalongan Batik Night Carnival 2024 dan memperebutkan best performance juara 1,2 dan 3.

“Semoga event Pekalongan Batik Night Carnival ini dapat terus terselenggara dan menyedot antusias masyarakat lebih banyak lagi ke depannya dan semakin meriah,”pungkasnya.

Dalam acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan drumband, seni musik dan tarian tradisional khas Pekalongan, barongsai, serta atraksi kesenian reog batik Pekalongan. (em-aha)

Salah satu peserta dari SD mengenakan kreasi batik khas Pekalongan yang berjudul “Eksotika Gajah Thailand” pada Pekalongan Batik Night Carnival. Foto : AbdulHakim/Eranasional.