Dia mengakui, permasalahan-permasalahan di daerahnya tidak bisa terselesaikan 100 persen karena sangat kompleks dan perlu melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Kendati demikian, upaya pemerintah untuk berkontribusi dalam menjalankan program-program pembangunan yang telah digalakkan bisa dimaksimalkan dan berkelanjutan.

“Dengan semua daya, upaya, tenaga, anggaran yang ada sudah kami kerahkan semua. Ini yang bisa kami lakukan maksimal. Semoga, ke depan bisa semakin baik lagi dan bisa menyaring aspirasi dan keluhan masyarakat terkait hal-hal apa saja yang perlu dibenahi,” ucapnya.

“Penanganan banjir dan rob yang saat ini terus dikebut, mudah-mudahan bisa berhasil dan mengatasi permasalahan banjir dan rob, sehingga ketika ini sudah beres, maka anggaran yang ada bisa dialihkan ke peningkatan sektor-sektor lainnya seperti pariwisata, sarana dan prasarana olahraga, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya,” sambung Mas Aaf.

Pada malam refleksi tersebut, Wali Kota beserta Wakil Wali Kota Pekalongan menyerahkan berbagai bantuan diantaranya bantuan benih ikan dan udang untuk petambak, bantuan sarana dan prasarana peningkatan jalan, dan bantuan kursi roda untuk disabilitas.

Bantuan juga diberikan untuk warga binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan berupa mesin jahit untuk meningkatkan soft skill mereka. Serta, bantuan beasiswa bagi pelajar berprestasi dan kurang mampu, penyerahan KTP dan KIA warga yang lahir dan tepat berusia 17 tahun pada tanggal 26 Februari 2024. (*)